Ditopang Asuransi Properti, Bisnis Asuransi Umum Tumbuh Melesat

WE Finance, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat premi industri asuransi umum telah mencapai Rp 66,8 triliun hingga kuartal III 2022. Nilai itu tumbuh 20,3% jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu (yoy) sebesar Rp 55,5 triliun.

Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang, pencapaian tersebut didorong oleh beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan besar.

"Kenaikan sendiri secara absolute amount sebesar Rp 11,2 triliun yang disumbangkan oleh asuransi properti yang tumbuh Rp 4,8 triliun, kendaraan bermotor tumbuh Rp 2,1 triliun, dan asuransi kredit tumbuh Rp 1,5 triliun," kata Trinita dalam Konferensi Pers Data Triwulan III 2022, Jumat (16/12), 

Pada periode tersebut, premi dari lini usaha properti tercatat sebesar Rp 20,5 triliun atau tumbuh 30,7% yoy. Kendaraan bermotor Rp 13 triliun, tumbuh 19,4%. Premi dari marine cargo tercatat Rp 3,5 triliun, tumbuh 29,1%.

Kemudian premi dari lini usaha marine hull tumbuh tipis yakni 0,7% yoy menjadi Rp 1,6 triliun, engineering tumbuh 6,4% yoy menjadi Rp 2,3 triliun. Premi kecelakan pribadi tumbuh 29,3% yoy menjadi Rp 1,6 triliun.

Adapun premi dari lini usaha asuransi kesehatan tercatat tumbuh 12,5% yoy menjadi Rp 4,6 triliun, dan asuransi kredit tumbuh 17,1% yoy menjadi Rp 10,7 triliun.

Sementara itu lini usaha dengan premi dicatat yang mengalami kontraksi pertumbuhan adalah penerbangan sebesar 17,9% yoy, kapal penjamin 17,9% yoy, dan energi di pantai 6,8% yoy.

"Jalur distribusi premi asuransi umum terbanyak berasal dari broker sebesar 32 persen dan pemasaran langsung 31%," jelasnya.

Trinita mengatakan, pencapaian premi asuransi umum menyumbang porsi sebanyak 16,9 persen dari total premi industri asuransi sebesar Rp 395,9 triliun pada kuartal III 2022.

AAUI memproyeksikan premi industri asuransi umum akan tumbuh 20% yoy pada 2022. Dengan demikian premi industri asuransi umum diproyeksikan mencapai Rp 92,25 triliun pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Ada Ancaman Resesi, AAUI Optimistis Bisnis Asuransi Umum Tetap Tumbuh Tahun Depan