Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Ancaman Resesi, AAUI Optimistis Bisnis Asuransi Umum Tetap Tumbuh Tahun Depan

Ada Ancaman Resesi, AAUI Optimistis Bisnis Asuransi Umum Tetap Tumbuh Tahun Depan Kredit Foto: Astra Life.
WE Finance, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis bisnis perusahaan asuransi umum masih dapat tumbuh stabil meski di tengah adanya ancaman resesi global pada tahun depan.

Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, dan Analisa AAUI Trinita Situmeang mengatakan, pertumbuhan bisnis asuransi tersebut akan didorong oleh beberapa sektor yang diyakini akan tumbuh pada tahun depan.

"Adapun sektor yang mendorong pertumbuhan bisnis asuransi umum tahun depan yakni asuransi properti atau harta benda, distribusi barang, rekayasa, dan engineering," ujar Trinita dalam Konferensi Pers Data Triwulan III 2022, Jumat (16/12), 

Kemudian ada asuransi kendaraan bermotor baik dari roda dua maupun roda empat, dan asuransi kredit yang diperkirakan akan menjadi pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat.

"Proyeksi kami untuk ke depannya jika melihat dari estimasi pasokan, permintaan, dan penjualan dari properti hingga kendaraan bermotor, pada tahun depan industri asuransi umum masih tumbuh positif," terangnya.

Pihaknya juga optimis bahwa di tahun depan industri asuransi umum bisa menjadi pendukung maupun refleksi dari pertumbuhan ekonomi nasional. "Dengan demikian, kami optimistis bisnis asuransi umum tetap tumbuh di tahun depan," terangnya..

Hingga kuartal III 2022, AUUI mencatat premi industri asuransi umum telah mencapai Rp 66,85 triliun. Nilai itu tumbuh 20,3% jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu (yoy) sebesar Rp 55,55 trilun. 

Pencapain tersebut juga menyumbang porsi sebanyak 16,9 persen dari total premi industri asuransi secara nasional sebesar Rp 395,9 triliun. Pada periode tersebut, premi dari lini usaha properti mencapai sebesar Rp 20,57 triliun atau tumbuh 30,7% yoy. 

Kendaraan bermotor Rp 13,04 triliun, tumbuh 19,4%. Premi dari marine cargo tercatat Rp 3,50 triliun, tumbuh 29,1%. Kemudian premi dari lini usaha marine hull tumbuh tipis yakni 0,7% yoy menjadi Rp 1,65 triliun, engineering tumbuh 6,4% yoy menjadi Rp 2,37 triliun. 

Premi kecelakan pribadi tumbuh 29,3% yoy menjadi Rp 1,68 triliun. Adapun premi dari lini usaha asuransi kesehatan tercatat tumbuh 12,5% yoy menjadi Rp 4,62 triliun, dan asuransi kredit tumbuh 17,1% yoy menjadi Rp 10,77 triliun.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: