Menu
Perbankan
    Finansial
      Asuransi
        Multifinance
          Fintech
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Percepat Digitalisasi Keuangan Daerah, BI Andalkan QRIS hingga Kartu Kredit Indonesia

                  Percepat Digitalisasi Keuangan Daerah, BI Andalkan QRIS hingga Kartu Kredit Indonesia Kredit Foto: Ferrika Lukmana Sari
                  WE Finance, Jakarta -

                  Bank Indonesia (BI) terus mendukung dan mempercepat digitalisasi keuangan dan ekonomi daerah. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Rakornas P2DD) 2023.

                  Perry mengatakan, pihaknya memiliki tiga peran dalam mempercepat digitalisasi keuangan dan ekonomi daerah tersebut. Pertama, BI melakukan digitalisasi di bidang pembayaran, antara lain melalui QRIS yang telah mencapai 37 juta pengguna yang sebagian besar merchant adalah UMKM.

                  "QRIS telah menyejahterakan rakyat, dan akan semakin lengkap melalui fitur baru tarik tunai, transfer dan setor tunai (TUNTAS), serta QRIS telah tersambung dengan Kartu Kredit Indonesia (KKI). Hal ini akan mempercepat elektronifikasi Pemda," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (4/10).

                  Kedua, perluasan layanan Kartu Kredit Indonesia (KKI), yang tidak terlepas dari peran pengaturan tata kelola dari Kemendagri. Untuk mendukungnya, Perry menyatakan pihaknya terus melakukan mobilisasi dengan perbankan dan Penyedia Jasa Pembayaran.

                  Baca Juga: Optimistis Target NZE 2060 Bakal Tercapai, Ini Strategi BRI

                  "KKI bukan hanya tanpa biaya penggunaan, tetapi memiliki bunga yang sangat terjangkau bagi merchant," jelasnya.

                  Ketiga, lanjut Perry, dengan konsep satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, BI melakukan digitalisasi end to end yang mencakup KKI, QRIS dan fast payment yang akan tersambung dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), sehingga berbagai kanal pembayaran akan lebih cepat difasilitasi secara real time.

                  Di triwulan kedua 2023 ini, digitalisasi di layanan perbankan telah mencapai Rp 14 ribu triliun. Sementara transaksi uang elektronik mencapai Rp 111 triliun.

                  “Mari kita terus bersinergi meningkatkan digitalisasi menuju Indonesia Maju", pungkas Perry.

                  Baca Juga: Sempat Ada Gangguan, Sistem Layanan Informasi OJK Kini Sudah Dapat Diakses

                  Penulis: Alfi Salima Puteri
                  Editor: Ferrika Lukmana Sari

                  Bagikan Artikel: