Menu
Perbankan
    Finansial
      Asuransi
        Multifinance
          Fintech
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Risiko Rendah, Berikut Rekomendasi Produk Investasi Paling Aman di 2023

                  Risiko Rendah, Berikut Rekomendasi Produk Investasi Paling Aman di 2023 Kredit Foto: DBS
                  WE Finance, Jakarta -

                  Perekonomian global yang dinamis, potensi resesi nasional, kenaikan suku bunga, perkembangan industri sektor energi, serta kondisi geopolitik diperkirakan akan memengaruhi pergerakan ekonomi Indonesia pada tahun 2023. 

                  Meski begitu, Bank DBS Indonesia berharap di tahun Kelinci Air ini membawa lebih banyak kemakmuran, kesuksesan, dan keberuntungan. Director of Consumer Banking, Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung mengatakan pihaknya siap mendukung nasabah untuk mengelola dan mengoptimalkan kekayaan agar mampu mengambil peluang.

                  "Termasuk memanfaatkan aplikasi digibank by DBS yang mudah digunakan dan ramah kepada pengguna untuk investasi dari mana saja dan kapan saja, sehingga nasabah dapat Live More, Bank Less,” ujar Rudy Tandjung melalui siaran pers, Senin (6/2).

                  Sementara itu, pakar Feng Shui dari Feng Shui Consulting Indonesia, Angelina Fang menjelaskan tahun Kelinci Air ini digambarkan sebagai rumput yang hendak bertumbuh tapi berada dalam kabut sehingga masyarakat diimbau untuk adaptif dan bijak dalam mengambil keputusan investasi. 

                  Baca Juga: OJK: 2 Bank Cukup Besar Akan Merger dan Rampung pada Juni 2023

                  "Strategi investasi 70/30 bisa menjadi pilihan, 70 persen kekayaan di produk-produk berisiko rendah, seperti obligasi, logam mulia, deposito, dan properti, serta 30 persen lainnya di produk-produk berisiko moderat, seperti reksa dana, saham, dan lainnya," jelas Angelina.

                  Dia menuturkan, para nasabah juga dapat mulai berinvestasi di industri otomotif, elektronik, alat berat, fintech, emas dan perhiasan, serta telekomunikasi karena industri-industri ini diprediksikan akan memiliki potensi bisnis yang baik di 2023. 

                  "Para nasabah dianjurkan untuk menghindari industri tekstil, kesehatan, perkebunan, dan perhutanan guna mengurangi risiko kerugian tahun ini," imbuhnya.

                  Baca Juga: Setoran Dividen dan Pajak BRI ke Negara Capai Rp 136,5 Triliun Dalam 5 Tahun Terakhir 

                  Penulis: Alfi Salima Puteri
                  Editor: Ferrika Lukmana Sari

                  Bagikan Artikel: