Menu
Perbankan
    Finansial
      Asuransi
        Multifinance
          Fintech
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Ribuan Kantor Cabang Bank Tutup Imbas Digitalisasi, OJK : Transformasi Digital Tidak Bisa Dihindarkan

                  Ribuan Kantor Cabang Bank Tutup Imbas Digitalisasi, OJK : Transformasi Digital Tidak Bisa Dihindarkan Kredit Foto: Fajar Sulaiman
                  WE Finance, Jakarta -

                  Jumlah kantor cabang konvensional terus mengalami penurunan di tengah perkembangan digitalisasi. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total jumlah bank umum di Indonesia per Agustus 2022 mencapai 107 bank dengan total jaringan kantor 25.482 unit.

                  Jumlah tersebut menurun 4.201 unit dari Agustus 2021 yang tercatat sebanyak 29.683 unit. Sementara dari tahun 2019, jumlahnya sudah berkurang sebanyak 5.645 unit.

                  Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, pengurangan terhadap jumlah kantor cabang untuk saat ini masih belum signifikan.

                  "OJK akan terus lihat perkembangannya akan seperti apa dan akan monitor bisnis perbankan ini. Setiap tahun kami juga melihat rencana bisnis bank sehingga kami bisa menyimpulkan arahnya seperti apa," kata Dian dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan Desember 2022, Senin (2/1).

                  Baca Juga: Dari BRI Life Hingga IFG Life , Ini Strategi Asuransi Jiwa Perkuat Bisnis di 2023

                  Menurutnya, transformasi digital tidak akan bisa dihindarkan dalam industri perbankan. Masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat, efisien, dan aman. Hal ini bukan disebabkan oleh adanya Covid-19, namun dalam keadaan normal pun pelayanan nasabah secara digital bergantung dengan kemampuan bank dalam mengembangkan digitalisasi dalam pelayanannya.

                  "Saat ini banyak opsi, dengan akuisisi kemudian membentuk bank digital, atau membangun bank digital dari nol, atau digitalisasi bank seperti yang saat ini banyak dilakukan dengan kekuatan modal yang besar sehingga mampu memberikan pelayanan yang efektif dan efisien," terangnya.

                  Dian menegaskan, ke depan, apakah tren penurunan ini berlanjut atau tidak tergantung bagaimana tingkat digitalisasi dan model bisnis yang dimiliki masing-masing bank.

                  Baca Juga: Bank IBK Indonesia Raih Suntikan Dana Rp 1 Triliun dari Industrial Bank of Korea

                  Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
                  Editor: Ferrika Lukmana Sari

                  Bagikan Artikel: