Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK: Stabilitas Sektor Keuangan Tetap Terjaga dengan Permodalan dan Likuiditas yang Memadai

OJK: Stabilitas Sektor Keuangan Tetap Terjaga dengan Permodalan dan Likuiditas yang Memadai Kredit Foto: Antara/HO/Humas OJK
WE Finance, Jakarta -

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menyebut stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dengan kinerja intermediasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang solid didukung tingkat permodalan serta likuiditas yang memadai. 

"Sektor perbankan yang tetap resilien ini ditandai dengan fungsi intermediasi yang terjaga dan permodalan yang memadai di tengah tantangan perekonomian dan pasar keuangan global, serta kecenderungan penurunan harga komoditas utama penopang ekspor," ujar Mahendra dalam dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/8).

Dia memamparkan, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 7,76% yoy pada Juni 2023, dibandingkan dengan Mei 2023 sebesar 9,39%.

"Pertumbuhan tersebut ditopang kredit investasi yang tumbuh 9,6% dari sebelumnya yakni 12,69% pada Mei. Sejalan dengan pengetatan likuiditas di global, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5,79% yoy dengan deposito sebagai main driver pertumbuhan," kata Mahendra.

Baca Juga: Tabungan Nasabah Tajir di Bank Makin Banyak, Tembus Rp 4.241,93 Triliun

Menurutnya, kondisi tersebut menjadikan likuiditas perbankan sedikit turun meskipun masih jauh di atas threshold, yang tercermin dari Rasio Alat Likuid/Noncore Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 119,04% dan 26,73%, dibandingkan Mei 123,27% dan 27,55%, dengan threshold 50% dan 10%. 

Selain itu, Mahendra menyebut Liquidity Coverage Ratio (LCR) juga memadai, berada pada level 230,24% dan melampaui threshold 100%. 

Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap solid dan berada pada level 25,41%. Sementara itu, risiko kredit membaik dengan Non-performing Loan (NPL) gross turun ke level 2,44% dan NPL net 0,77%. 

"Selanjutnya, kredit restrukturisasi Covid-19 melanjutkan penurunan menjadi Rp 361,04 triliun dibandingkan Mei sebesar Rp 372 triliun, dengan jumlah debitur yang juga terus menurun menjadi 1,57 juta debitur dari Mei sejumlah 1,64 juta," tutup Mahendra.

Baca Juga: LPS Jamin Simpanan 520,52 Juta Rekening Nasabah Bank Umum per Juni 2023

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: