Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Anggota ACRAA, Kredit Rating Indonesia (KRI) Siap Kembangkan Pasar Modal Indonesia

Jadi Anggota ACRAA, Kredit Rating Indonesia (KRI) Siap Kembangkan Pasar Modal Indonesia Kredit Foto: Kredit Rating Indonesia (KRI)
WE Finance, Jakarta -

PT Kredit Rating Indonesia (KRI) terus meningkatkan brand awareness sebagai lembaga penyedia jasa pemeringkatan dengan bergabung sebagai anggota Association of Credit Rating Agencies in Asia (ACRAA). 

ACRAA merupakan wadah bagi agensi kredit rating di seluruh Asia untuk bertukar pengetahuan, pengalaman dan keahlian. 

Tidak hanya itu, bersama dengan Asian Development Bank (ADB), ACRAA juga aktif mempromosikan pengembangan pasar modal di Asia dan investasi cross-border untuk seluruh regional melalui pelatihan maupun diskusi dan tukar informasi. 

Direktur Utama KRI, Syaiful Adrian H mengatakan, dengan menjadi anggota ACRAA, KRI dapat terus meningkatkan perannya dalam industri pasar modal di Indonesia dengan kompetensi yang tinggi. 

Seperti diketahui, lembaga pemeringkat di Indonesia juga memiliki peran untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya secara tepat waktu. Hal ini menjadi peran KRI sebagai lembaga pemeringkatan. 

Baca Juga: Gratis! Kini Nasabah KB Bukopin Bisa Tarik Dana Pensiun di ATM Bersama dan ATM Prima 

"Sebagai anggota asosiasi yang merupakan bagian dari Asian Development Bank ini, diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi KRI dalam meningkatkan reputasi bisnisnya di antara pelaku pasar modal," kata Syaiful dalam keterangan resmi, Selasa (18/7). 

Dengan bergabungnya KRI dengan ACRAA ini, Direktur Pemeringkat KRI Martha Diana Boeky berharap perusahaan dapat memenuhi kualifikasi sebagai lembaga pemeringkat yang terpercaya dan dapat diandalkan. 

“Bergabungnya KRI menjadi salah satu anggota ACRAA merupakan milestone yang akan mendukung KRI dalam mencapai target untuk memberikan pemeringkatan kepada 80 perusahaan di tahun 2023 ini,” ujarnya.

Bahkan per Mei 2023, perusahaan yang telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Juli 2019 ini telah melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 70 perusahaan di lebih dari 20 sektor industri baik sektor keuangan (financial institution) maupun sektor korporasi.

Pihaknya mengaku, sangat antusias atas pencapaian tersebut. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu negara emerging market terbesar di dunia dengan potensi penerbitan surat utang yang juga besar.

"Di tahun ini saja, diramalkan penerbitan surat utang akan mencapai sekitar Rp 150 triliun. Oleh karenanya, dibutuhkan pula lembaga pemeringkatan yang reliable," pungkasnya. 

Baca Juga: Dukung Ekosistem Keberlanjutan, Bank Danamon Donasikan 67 Motor Listrik

Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: