Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Digital Financial Literacy (DFL) 2023 melalui program edukasi yang ditampilkan dalam bentuk modul sosialisasi, e-book, video animasi, dan smart games. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan literasi digital bagi masyarakat, khususnya di kalangan mahasiswa.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan peningkatan literasi masyarakat dinilai sangat penting.
Sebab, berdasarkan Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan 2022 meskipun mengalami peningkatan indeks literasi di Provinsi Kalimantan Selatan masih berada di bawah indeks nasional, yaitu sebesar 42,08% (nasional: 49,68%).
"Sementara itu, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia tahun 2022 berada di angka 41% sehingga masih terdapat ruang pertumbuhan bagi masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan literasinya terutama untuk produk-produk keuangan berbasis digital yang sedang marak di Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Tak Penuhi Solvabilitas, OJK Cabut Izin Usaha Kresna Life
Oleh karena itu, OJK terus berkomitmen dalam meningkatkan literasi keuangan melalui program yang inovatif kepada generasi millenial, melalui kolaborasi antara OJK dengan lembaga internasional dan stakeloder terkait diantaranya Lembaga Jasa Keuangan, Penyelenggara Financial Technology (Fintech) dan Asosiasi di bidang Fintech.
"Kolaborasi ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang berkelanjutan mengenai produk dan layanan keuangan digital serta tips-tips dalam memitigasi risiko yang terkait dengan teknologi," ungkapnya.
Selain itu, program serupa diharapkan dapat mendorong minat mahasiswa untuk mengembangkan talenta di bidang digital, sehingga di masa depan Indonesia akan memliki talenta digital yang siap membangun perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Tak Penuhi Solvabilitas, OJK Cabut Izin Usaha Kresna Life
Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari
Tag Terkait: