Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Tiga Jurus OJK Optimalkan Potensi Desa Lewat Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Ini Tiga Jurus OJK Optimalkan Potensi Desa Lewat Program Ekosistem Keuangan Inklusif Kredit Foto: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
WE Finance, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimplementasikan program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di desa Nagari Sumpur, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

Program yang diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa ini, akan dilaksanakan secara berkelanjutan dari Juni hingga November 2023. Program ini diikuti oleh sebanyak 225 orang dari berbagai kelompok masyarakat diantaranya petani, perempuan, nelayan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pelajar. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi menjelaskan, rangkaian kegiatan akan dilakukan melalui tiga tahapan optimalisasi potensi desa.

"Pertama adalah tahap pra-inkubasi, dalam tahap ini dilakukan proses identifikasi dan pemetaan potensi desa berupa potensi fisik, alam, manusia, sosial, dan finansial yang dilakukan pada Juni 2023," kata Friderica pada Kick Off Generic Model EKI di Nagari Sumpur, Kamis (22/6).

Baca Juga: BPR Terus Berguguran, Kini Tersisa 1.584 Bank di Indonesia

Kedua, tahap inkubasi, pemberian pendampingan dan edukasi keuangan, serta pemberdayaan masyarakat. Tahap ini akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan mulai dari akhir Juni hingga Oktober 2023.

Pelatihan dan pendampingan tersebut akan dilakukan oleh stakeholders terkait yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PT Pegadaian (Persero), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 

"Beberapa bentuk pelatihan dan pendampingan yang akan dilaksanakan antara lain, pelatihan pengolahan produk ikan Bilih, pengolahan produk sawo, pelatihan dan pendampingan pengemasan produk," jelas Friderica.

Selain itu, dilakukan pula pelatihan dan pendampingan pemasaran menggunakan teknologi digital, maupun pelatihan penggunaan produk atau layanan jasa keuangan.

Ketiga, lanjut Friderica, merupakan tahap pasca inkubasi, dalam tahap ini diharapkan masyarakat desa sudah dapat menggunakan berbagai produk keuangan secara optimal. 

Selanjutnya, akan dilaksanakan identifikasi hasil pelatihan dan pendampingan yang telah dilakukan untuk mengukur capaian peningkatan inklusi keuangan kepada masyarakat desa pada November 2023.

"Melalui tiga tahapan tersebut, upaya peningkatan inklusi keuangan akan terbangun secara optimal dan terukur sehingga mendapatkan hasil sesuai tujuan dalam mengembangkan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Baca Juga: Tingkatkan Akses Keuangan di Desa, OJK Gelar Program EKI di Nagari Sumpur

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: