Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beri Kemudahan, Peminat Layanan Mobile Banking Melonjak dari Tahun ke Tahun

Beri Kemudahan, Peminat Layanan Mobile Banking Melonjak dari Tahun ke Tahun Kredit Foto: Visa
WE Finance, Jakarta -

Peneliti Ekonomi Digital dari Institute for Development of Economic and Financial (INDEF), Nailul Huda mengungkapkan bahwa digitalisasi keuangan merupakan suatu keniscayaan. Hal ini terlihat dari minat terhadap perbankan virtual (virtual banking) terus meningkat dari tahun ke tahun yang ditopang oleh kemudahan layanan perbankan.

“Masyarakat sudah mulai malas untuk transaksi keuangan dengan secara fisik seperti pergi ke kantor cabang ataupun ke ATM. Kini, mereka cenderung lebih sering menggunakan online banking ataupun mobile apps,” ujar Nailul dalam virtual talk show Contactless Talk: "Memasuki Era Virtual Banking di Indonesia” pada Senin (19/6).

Nailul mengungkapkan, hal tersebut turut membantu masyarakat yang sebelumnya belum terlayani oleh bank konvensional. Sehingga layanan digital memudahkan nasabah dalam membuat dan memiliki rekening bank yang turut meningkatkan inklusi keuangan.

Baca Juga: Aset Terus Meningkat, OJK: Sektor Keuangan Syariah RI Semakin Jadi Primadona

"Kita bisa melihat adanya pergeseran tren dalam memanfaatkan layanan keuangan. Pandemi ini menjadi akselerator. Ke depannya, dapat dipastikan penggunaan mobile banking atau mobile apps akan meningkat," ungkapnya.

Pernyataan tersebut dibuktikan oleh survei Visa bertajuk Consumer Payment Attitudes Study 2022 yang mengungkapkan bahwa setidaknya 8 dari 10 konsumen menunjukkan ketertarikan untuk membuka rekening virtual bank, terutama kalangan affluent dan generasi muda.

Head of Products and Solutions Visa Indonesia Dessy Masri mengatakan, minat terhadap virtual banking meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 75% pada 2020, 86% pada 2021 menjadi 88% di 2022. Menariknya, generasi muda dan kaum affluent menjadi kalangan paling tertarik pada jenis transaksi ini, dengan persentase gen Y dan kaum affluent masing - masing sebesar 93% dan 91%.

"Visa membangun masa depan pergerakan uang (money movement) dengan berbagai inovasi yang memudahkan layanan keuangan digital di Indonesia," tutup Dessy. 

Baca Juga: Langgar Aturan, OJK Jatuhkan Sanksi Denda Rp 1,47 Miliar ke Millenium Capital Management

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: