Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agar Badan Tetap Fit, Ini Tips Sequis untuk Atasi Dampak Buruk Rebahan dan Jarang Gerak

Agar Badan Tetap Fit, Ini Tips Sequis untuk Atasi Dampak Buruk Rebahan dan Jarang Gerak Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Gaya hidup modern telah memberikan berbagai kemudahan, terutama dengan adanya teknologi. Namun kecanggihan teknologi justru membuat banyak orang menjadi malas gerak (mager) dan jarang melakukan aktivitas fisik yang dikenal dengan fenomena gaya hidup sedentary (sedentary living).

Menurut Kementerian Kesehatan, gaya hidup sedentary mengacu pada beragam aktivitas di luar waktu tidur yang menghabiskan sedikit kalori. Gaya hidup ini kerap terjadi di kalangan pekerja kantoran yang nyaris setiap hari lebih banyak duduk di dalam ruangan selama 8 sampai 10 jam per hari. Begitupun saat makan siang, mereka tetap di ruangan.

Senior Manager Medical Underwriter Sequis Fridolin Seto Pandu menganjurkan agar masyarakat modern mengurangi kebiasaan gaya hidup sedentary dengan melawan rasa malas untuk bergerak dan meningkatkan motivasi diri untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik.

Baca Juga: Belanja dengan Kartu BRI di SOGO Dapat Potongan hingga 20%, Ini Syaratnya

Dia menyarankan agar sisa waktu makan siang dapat dipergunakan untuk melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan kaki. Lalu pada saat bekerja, hindari posisi duduk yang dapat menyebabkan sakit punggung dan leher. 

"Dalam kondisi ideal saat duduk, usahakan postur tubuh dalam keadaan tegak. Posisi kaki juga penting diperhatikan, biasakan kaki selalu ada di lantai sehingga peredaran aliran darah lebih lancar. Selain itu, lakukan peregangan tubuh sekitar 5-10 menit di sela-sela waktu kerja," kata Fridolin dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (10/6).

Selain itu, berolahraga setidaknya 3-4 kali seminggu selama 30-40 menit agar tubuh tetap bugar.

Menurut Fridolin, terdapat risiko kesehatan yang berpotensi timbul dari gaya hidup sedentary, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung. Selain menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik, dia juga menyarankan agar para pekerja kantoran melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah penyakit sedari dini.

Baca Juga: BUMN Akan Kembangkan BSI Mobile Setara Livin' by Mandiri, Begini Respon Asbisindo

Dia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan hipertensi untuk mencegah stroke, pemeriksaan pap smear untuk mencegah kanker serviks, dan MCU (medical check up) sebagai pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui potensi penyakit kritis pada tubuh.

"Pemeriksaan dini, merupakan langkah preventif karena ada beberapa penyakit kritis dapat dideteksi pada stadium awal. Dengan demikian masih ada kesempatan harapan hidup yang lebih tinggi," imbuhnya.

Sebagai solusi lainnya dari potensi terjadinya penyakit kritis akibat gaya hidup sedentary agar tidak mengganggu kondisi finansial, Sequis senantiasa mendorong masyarakat memiliki asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis.

"Asuransi sebagai jaring pengaman finansial agar saat terkena risiko sakit kondisi keuangan tetap terjaga karena perusahaan asuransi yang akan menanggung biaya pengobatan sesuai manfaat polis," tutup Fridolin.

Baca Juga: BUMN Akan Kembangkan BSI Mobile Setara Livin' by Mandiri, Begini Respon Asbisindo

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: