Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permodalan Makin Kuat, BRI Akan Bagikan Dividen Jumbo hingga Empat Tahun ke Depan

Permodalan Makin Kuat, BRI Akan Bagikan Dividen Jumbo hingga Empat Tahun ke Depan Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memproyeksikan mampu membagikan dividen jumbo, bahkan hingga empat tahun ke depan. Hal itu dipengaruhi oleh kondisi fundamental kinerja serta permodalan kuat yang dimiliki oleh perseroan atau emiten bersandi BBRI tersebut.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan hingga Maret 2023 Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio permodalan BRI tercatat mencapai sebesar 24,9%. Angka tersebut jauh melampaui ketentuan Basel III, yakni 17%.

"Jika setiap tahun rasio permodalan BRI berkurang 2% untuk tumbuh maka perusahaan masih memiliki ruang untuk tidak menahan laba tapi untuk mempertebal permodalan hingga empat tahun ke depan, sehingga laba BRI dapat digunakan untuk pembagian dividen kepada pemegang saham," ujar Sunarso dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (26/5).

Seperti diketahui, dari laba bersih yang dikantongi BRI sepanjang 2022 mencapai Rp 51,4 triliun atau sebanyak 85% di  atau Rp 43,94 triliun dibagikan dalam bentuk dividen.

"Jika menilik pembagian dividen tahun sebelumnya, BRI membagikan dividen tunai tahun buku 2021 kepada pemegang saham sebesar Rp 26,4 triliun atau sekurang-kurangnya Rp 174,23 per lembar saham. Jumlah ini setara 85% dari total laba BRI," kata dia.

Baca Juga: Perluas Bisnis Pembayaran Digital, Mastercard Kolaborasi dengan Indosat

Sunarso menambahkan, dengan rasio permodalan yang kuat, BRI berhasil mencatat tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) mencapai 3,28% dan tingkat pengembalian modal atau return on equity (ROE) sebesar 21,18%.

"BRI pun tercatat sebagai bank yang memiliki modal besar yang mampu mengoptimalkan modal tersebut untuk mendulang laba," ungkapnya.

Selain itu, kinerja perseroan yang makin baik ini juga dibuktikan dari kinerja positif di kuartal I tahun 2023, di mana BRI mengantongi laba bersih senilai Rp 15,56 triliun, naik 27,43% yoy. Artinya, laba bersih bank plat merah yang fokus pada segmen UMKM ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 7,79% yoy menjadi Rp 32,77 triliun.

Lebih lanjut, laba perusahaan juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang naik 11,42% yoy menjadi Rp 5,07 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Pertumbuhan pendapatan itu diikuti dengan efisiensi yang dilakukan BRI.

"Hal ini terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 68,26% per kuartal I 2022 menjadi 64,47% pada triwulan pertama tahun ini," terang Sunarso. 

Adapun total kredit yang disalurkan mencapai Rp1.180,1 triliun, naik 9,7% yoy. Aset bank pun naik 10,46% yoy menjadi Rp 1.822,97 triliun. Pada periode yang sama, dana pihak ketiga (DPK) bank senilai Rp 1.255,45 triliun, naik 11,44% yoy. Bila dirinci, dana murah (CASA) BRI naik 13,01% yoy menjadi Rp 810,09 triliun.

Baca Juga: Gandeng Alibaba, BTN Perkuat Layanan Mobile Banking dengan Teknologi Cloud

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: