Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Dukung Program Restrukturisasi Kredit dan Pendampingan Usaha UMKM

BRI Dukung Program Restrukturisasi Kredit dan Pendampingan Usaha UMKM Kredit Foto: Bank BRI
WE Finance, Jakarta -

Sebagai bank yang fokus di sektor UMKM, BRI terus mendukung pengembangan dan pemberdayaan pelaku usaha di segmen tersebut. Dukungan kepada UMKM semakin diperkuat BRI sejak pandemi Covid-19, baik melalui program restrukturisasi kredit hingga pendampingan usaha.

Di wilayah Manggarai Barat misalnya, BRI Cabang Labuan Bajo memberikan beberapa dukungan, seperti pembinaan, pendampingan, dan pembiayaan. BRI Cabang Labuan Bajo memiliki 24 UMKM binaan yang tersebar di seluruh wilayah Manggarai Barat. 

Terkait dengan hal tersebut, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, peningkatan kapabilitas pemberdayaan oleh perseroan sangat perlu dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan karena UMKM adalah core bussiness BRI.

“Tentunya kalau kita mau terus mengangkat UMKM ini betul-betul jadi kontributor perekonomian kita, maka kita harus membangun kapabilitas di situ. Kapabilitas empowerment, pemberdayaan”, ujar Supari dalam keterangan resmi dikutip Senin (22/5). 

Baca Juga: OJK Sebut UU PPSK Akan Pengarungi Aspek Pengaturan dan Pengawasan di Industri Fintech

Untuk UMKM binaan perseroan, BRI memberikan berbagai pendampingan dan pembinaan seperti membuat kemasan, promosi produk, hingga pemasaran produk. Selain mendampingi UMKM untuk dapat meningkatkan kualitas produk, BRI menilai pentingnya literasi digital guna mendukung pemasaran produk. 

Untuk itu, BRI memberikan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital para pelaku usaha lewat edukasi pencatatan pembukuan dan pemanfaatan QRIS. Hal tersebut juga dilakukan BRI di Labuan Bajo. Adapun dukungan pembiayaan, BRI menyediakan kredit modal kerja, seperti KUR maupun pinjaman komerial.

Sebelumnya, Menteri BUMN RI Erick Thohir mengunjungi Rumah BUMN SME's Hub di Waterfront City Labuan Bajo, yang menjadi side event KTT ke-42 ASEAN pada Selasa (9/5) lalu menuturkan, ada tiga dukungan penting yang dibutuhkan UMKM yakni pembiayaan, pendampingan, dan pasar. 

Erick menjelaskan selama 2022, pembiayaan KUR telah mencapai Rp 335,29 triliun atau 89,89% dari APBN 2022 sebesar Rp373 triliun. Dari angka tersebut, sebesar 92% KUR yang telah disalurkan kepada masyarakat berasal dari bank-bank Himbara (Himpunan Bank Negara).

Selanjutnya, ada Holding Ultra Mikro yang didalamnya terdapat PT Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) yang telah melakukan pendampingan dan pembiayaan kepada 149 ribu ibu-ibu di Pulau Flores.

Baca Juga: Volume Transaksi BNIDirect Tembus Rp 2.153,07 Triliun Pada April 2023

Erick bilang, pendampingan menjadi aspek penting setelah pembiayaan disalurkan kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Hal ini agar pembiayaan bisa dapat bermanfaat dan optimal dalam mendukung pengembangan usaha. 

"Terakhir adalah pasar yang merupakan dukungan utama bagi para pelaku usaha. Hal ini mengingat UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional," terangnya. 

Dalam kesempatan itu, Erick juga berharap pameran UMKM yang diselenggarakan di Labuan Bajo dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan UMKM binaan BUMN ke pasar yang lebih tinggi. 

"Kita tidak akan melepas mereka sendirian. BUMN fokus bersinergi dengan semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mendukung UMKM," tutup Erick.

Baca Juga: Dukung Pertumbuhan UMKM, Pengguna KoinWorks Capai 2,2 Juta

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: