Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom Bank Mandiri Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,07% di Kuartal II 2023

Ekonom Bank Mandiri Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,07% di Kuartal II 2023 Kredit Foto: Bank Mandiri
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023, masih berpotensi tumbuh stabil pada kisaran 5,07% secara tahunan (yoy). Proyeksi ini melanjutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,03% yoy pada kuartal I 2023.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan mengatakan, proyeksi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan kuartal IV 2022 sebesar 5,01% yoy. Sementara itu, ekonomi Indonesia pada triwulan I 2023 ini masih ditopang oleh pulihnya permintaan domestik.

"Di tengah tekanan perlambatan ekonomi global, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023, masih berpotensi tumbuh stabil pada kisaran 5,07%," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (10/5).

Terlebih, pertumbuhan konsumsi rumah mencapai 4,54% yoy pada kuartal I 2023. Nilai sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2022 sebesar 4,48% yoy, maupun triwulan I 2022 sebesar 4,34% yoy.

Baca Juga: Ditopang Kredit Mobil, Adira Finance Salurkan Pembiayaan Sebesar Rp 10,6 Triliun

Sementara itu, pertumbuhan konsumsi pemerintah juga turut menopang ekonomi, dimana pertumbuhannya tercatat sebesar 3,99% yoy, lebih tinggi dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya yang mencatat kontraksi.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga diperkirakan akan lebih tinggi pada triwulan II 2023 dibandingkan triwulan I 2023.  Memasuki triwulan II 2023, berbagai indikator ekonomi di dalam negeri menunjukkan perbaikan.

Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Maret 2023 terus mengalami kenaikan menjadi 123,3. Sementara pada bulan April, Purchasing Manager index (PMI) yang mengukur kinerja sektor manufaktur menunjukkan pertumbuhan signifikan ke 52,7 tertinggi dalam 7 bulan terakhir

"Kami melihat belanja masyarakat mengalami peningkatan menjelang dan beberapa minggu di bulan Ramadan. Hingga bulan 26 April 2023, indeks nilai belanja MSI mencapai 156,7, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Andry.

Sementara frekuensi belanja mengalami kenaikan drastis. Hingga akhir April 2023, frekuensi belanja masyarakat mencapai 280,7. Dari sektor perbankan, pertumbuhan kredit perbankan masih sehat, di mana pada bulan Maret, pertumbuhan kredit mencapai 9,9% yoy sedikit melambat dibandingkan posisi akhir 2022 yang mencapai 11% yoy.

Tak berbeda, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan juga cenderung melambat mencapai 7% yoy, meski dari sisi likuiditas secara umum masih memadai, tercermin dari rasio Loan To Deposit Ratio (LDR) yang masih berada pada level 80%.

Dilihat dari berbagai indikator, Andry mengatakan, perbankan Indonesia masih cukup resilient menghadapi gejolak global. Kualitas aset masih terjaga dengan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) cenderung terus menurun.

"Selain itu permodalan perbankan juga masih sangat kuat dengan rasio kecukupan modal berada pada 26%, jauh di atas ketentuan," ungkapnya.

Baca Juga: OJK Sebut Kunci Perkembangan Industri Digital adalah Inklusi Keuangan














Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: