Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Diminta Rancang Mitigasi Risiko Setelah Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

OJK Diminta Rancang Mitigasi Risiko Setelah Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir Kredit Foto: MPR
WE Finance, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP, Dolfie menyampaikan pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap perekonomian Bali. Pemerintah pun telah melakukan berbagai stimulus untuk melakukan pemulihan perekonomian, termasuk melalui kinerja fiskal hingga melibatkan lembaga keuangan. Dolfie juga ikut menyoroti soal pemulihan ekonomi dan pengangguran di Bali.

“Kita ingin lihat bagaimana implementasi dari program pemerintah, dari program Bank Indonesia, dari OJK kemudian LPS terkait dengan pemulihan ekonomi di Bali. Kalau kita lihat tren dari sisi pertumbuhan sudah mulai pulih tapi dari sisi sektor jasa keuangan kita lihat tadi dari laporan OJK dan perbankan di sini memang mereka pelaku usaha ini masih membutuhkan restrukturisasi dan relaksasi kredit,” ujar Dolfie dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (17/4).

Terkait dengan restrukturisasi kredit, Dolfie menjelaskan bahwa OJK telah memutuskan untuk memperpanjang restrukturisasi dan relaksasi kredit di seluruh Indonesia hingga 2024 dari yang seharusnya berakhir pada 2023. Untuk itu, ia pun meminta OJK untuk membuat rancangan mitigasi risiko apabila kebijakan tersebut benar-benar dihentikan.

Meski masih masih membutuhkan relaksasi dan restrukturisasi, sektor jasa keuangan yang ada di Bali masih berada dalam kendali manajemen mitigasi risiko. Hal tersebut disampaikannya berdasarkan laporan dari Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati serta stakeholder sektor jasa keuangan.

“Kalau di Bali sendiri, dari laporan yang disampaikan Pak Wagub, dari sektor jasa keuangan semua dalam kendali manajemen mitigasi risiko. Artinya risikonya terkendali, semua dalam keadaan pemulihan. Kemudian wisatawan juga bertambah mulai banyak yang masuk dan sebagainya, bahwa dalam perkembangannya perlu poles-polesan ini program pemerintah daerah untuk memperkuat wisata di Bali,” tuturnya.

Baca Juga: Bank Danamon Targetkan Akusisi Kredit Ritel Standard Chartered Rampung Kuartal IV 2023

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga mendapatkan perhatian dalam rapat ini, tak hanya besarannya namun juga penjaminannya. 

Dolfie kemudian meminta pemerintah untuk menyusun strategi mengingat kebutuhan penjaminan yang ikut meningkat seiring dengan peningkatan penyaluran KUR biasanya diselesaikan dengan Penambahan Modal pada lembaga Penjamin.

“Di sisi sektor jasa keuangan juga kita memberikan atensi terkait dengan KUR dan penjaminan. Nilai KUR yang semakin besar, komitmen penyaluran yang semakin besar juga membutuhkan penjaminan yang semakin besar dan akhirnya disuntik melalui PMN. Ini juga perlu ada strategi dari pemerintah terkait dengan keberlanjutan dari program KUR itu sendiri,” imbuhnya.

Selain itu, disinggung pula mengenai sinergitas dan koordinasi pemerintah daerah dan pusat dari sisi fiskal terkait isu-isu pembangunan daerah. Sehingga perlu adanya dukungan dalam pembangunan tempat pengolahan sampah untuk mengurai permasalahan sampah di Bali. Permasalahan lain yang sempat disampaikan adalah mengenai pembangunan instalasi air bersih dan fasilitas kesehatan.

Selain itu, lanjut Dolfie,  persoalan sampah juga harus menjadi perhatian pemerintah pusat khususnya Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan dalam mengoptimalisasikan program-program pengelolaan sampah sampai pada skala pembiayaannya. 

"Kalau itu diserahkan kepada pemerintah daerah pasti berat, begitu juga sebaliknya diserahkan seluruhnya ke pemerintah pusat juga berat. Ini haris ada optimalisasinya seperti apa ke depan?,” kata dia.

Hal lain yang juga menjadi sorotan adalah pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi Bali Februari 2023 yang dirilis oleh Bank Indonesia, Perekonomian Bali pada 2023 diprediksi tumbuh pada kisaran 4,5% hingga 5,3% yoy, berpotensi meningkat dibandingkan 2022 yang tumbuh 4,84%. 

Namun dilaporkan juga bahwa angka pengangguran di wilayah tersebut turut mengalami kenaikan. Untuk itu kembali ditegaskan perlu adanya sinergitas untuk melakukan penguatan pembangunan di daerah demi meningkatkan kualitas perekonomian. 

Baca Juga: Sambut Ramadan dan Lebaran, Ini Fitur Digital Andalan BCA

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: