Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Rahasia Sukses Rivan Achmad Purwantono Bantu Bank Bukopin Lewati Krisis

Ini Rahasia Sukses Rivan Achmad Purwantono Bantu Bank Bukopin Lewati Krisis Kredit Foto: Jasa Raharja
WE Finance, Jakarta -

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono membagikan kisahnya saat membantu menyelesaikan permasalahan likuiditas hingga isu negatif yang sempat membuat nasabah Bank Bukopin melakukan penarikan besar-besaran pada 2020 lalu.

Ia mengungkapkan, saat krisis terjadi di Bank Bukopin, dirinya baru 40 hari menjabat sebagai Direktur Keuangan dan IT PT Kereta Api Indonesia (KAI).  Saat itu, Bank Bukopin harus membayar kewajiban kepada Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 900 miliar, melihat hal itu pemerintah kembali meminta Rivan untuk menjadi Direktur Utama Bank Bukopin.

“BNI juga turun tangan, membantu signing Rp 1,1 triliun untuk bayar BI. Hanya tersisa Rp 200 miliar dan saya dipesankan untuk menjaga Bank Bukopin jangan sampai tutup. Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berikutnya, saya diminta oleh Menteri BUMN, Pak Erick untuk jadi Direktur Utama,” jelas Rivan dalam CEO Sharing di Jakarta, Rabu (12/4).

Setelah Rivan kembali ditunjuk sebagai Direktur Utama Bank Bukopin melalui RUPS, Rivan pun melakukan sejumlah langkah untuk membenahi kondisi perusahaan. Langkah pertama yang dilakukan adalah rekonsiliasi dan membangun kepercayaan kepada seluruh karyawan.

“Satu yang saya pegang adalah tidak ada kata lain, ini harus rekonsiliasi. Lalu memberi kepercayaan juga ke semua karyawan. Saya terangkan bahwa ini kapal mau bocor apapun harus ada yang nutupin. Intinya kalau anda nggak percaya anda keluar, kalau percaya ya tutupin pakai apapun,” ungkapnya.

Baca Juga: Riset Bank Mandiri: Tingkat Belanja Masyarakat Naik Jelang Lebaran, Terutama untuk Beli Pakaian

Kemudian, hal kedua yang dilakukan oleh Rivan adalah mengumpulkan para pemimpin redaksi (pemred) media untuk sepakat dalam hal menjaga pemberitaan di media.

“Jadi pemred ini sepakat tidak memberitakan berita yang negatif. Jadi hanya ada pemberitaan positif. Sampai pemred itu mengusulkan adanya fitch rating dan sebagainya, tapi nggak bisa, kecuali ada investor,” imbuhnya.

Selain itu, dalam melewati masa krisis tersebut, Rivan mengungkapkan dirinya mendapat bantuan dari banyak pihak. Terutama dari pemerintah, serta bank-bank daerah yang turut memberikan pinjaman kepada Bank Bukopin untuk bangkit kembali.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh Rivan pada saat itu pun membuahkan hasil.  Hal ini tercermin dari perolehan  rating dari Pefindo yang mampu mencapai posisi AAA, hingga saham Bank Bukopin yang mampu melonjak ke harga Rp 700 dari sebelumnya Rp 63.

Kesuksesan yang didapat oleh Rivan ini merupakan buah dari kerja keras selama hampir 15 tahun di dunia perbankan.

“Kuncinya adalah bahu membahu dengan semua pihak. Jadi keberhasilan ini  bukan hanya berkat saya, tapi saya dibantu banyak pihak karena nggak mungkin kita lakukan sendiri,” pungkasnya.

Baca Juga: Dukung Penanganan Sampah Makanan, Bank DBS Gandeng Jangjo Teknologi Indonesia

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: