Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepanjang 2022, Bank Sampoerna Telah Salurkan Pinjaman untuk 77.000 UMKM

Sepanjang 2022, Bank Sampoerna Telah Salurkan Pinjaman untuk 77.000 UMKM Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) terus mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memberikan akses pendanaan dan pendampingan. Hingga akhir tahun lalu, sekitar 300.000 unit usaha maupun perorangan, termasuk lebih dari 77.000 UMKM telah dilayani Bank Sampoerna.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan, jumlah ini meningkat 4 kali lipat, dibandingkan unit usaha dan perorangan yang dilayani pada tahun sebelumnya.

"Kami menghitung pinjaman multiguna yang diberikan ke UMKM dan ke institusi keuangan yang kemudian menyalurkannya ke UMKM, maka sesungguhnya sekitar 62% pinjaman yang disalurkan dan dimanfaatkan oleh UMKM," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (10/4).

Sementara itu, hampir 40% dari pinjaman yang diberikan merupakan pinjaman usaha secara langsung ke UMKM. Adapun pinjaman yang berhasil disalurkan sebesar Rp 10,1 triliun, atau meningkat 18,5% yoy pada 2022. 

Henky mengungkapkan, bahwa pertumbuhan pinjaman tersebut tetap mempertahankan kualitas. Meski mengalami peningkatan, rasio pinjaman bermasalah (NPL) Gross terhadap keseluruhan pinjaman dijaga pada tingkat level 2,9%, meningkat tipis dari 2,7% pada akhir 2021. 

"Peningkatan rasio NPL ini, kami nilai wajar mengingat kondisi perbankan terus berangsur normal dengan terlampauinya pinjaman yang berada pada periode restrukturisasi," kata Henky.

Baca Juga: Terapkan Prinsip ESG, BRI Kembangkan Gedung Ramah Lingkungan

CEO Bank Sampoerna, Ali Rukmijah menambahkan, tahun ini perseroan menjalin kerja sama dengan 40 perusahaan fintech, multifinance, Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dan berbagai institusi keuangan lain untuk memberikan pendanaan lebih banyak kepada pelaku UMKM.

"Pemanfaatan teknologi juga telah diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan, seperti pengintegrasian fungsi face recognition (pengenalan wajah) dan liveness detection (pengenalan wajah pada aplikasi yang memastikan benar manusia atau pengguna asli, bukan foto atau patung," terangnya.

Ali optimistis pinjaman akan terus meningkat karena permodalan di perbankan yang kuat, serta kolaborasi antara pihak seperti perbankan dan fintech. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkualitas, terutama mendorong bisnis UMKM Indonesia bisa semakin berkembang.

Baca Juga: Bank Mandiri Sebut Kolapsnya SVB Tak Berdampak terhadap Perbankan Indonesia

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: