Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melalui Program Tanggung Jawab Sosial, BRI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Desa

Melalui Program Tanggung Jawab Sosial, BRI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Desa Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI terus berinisiatif membantu mengatasi masalah sampah melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL). Berupa pengolahan sampah di desa-desa yang menjadi bagian dari program Desa BRILiaN, salah satunya diimplementasikan di Desa Jatihurip, Kecamatan Cisayong, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat.

Desa Jatihurip merupakan bagian dari Desa BRILiaN 2020 yang menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan yang unggul dengan semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis SDG's.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan integrasi program TJSL yang dilakukan BRI tidak hanya berdampak terhadap pemberdayaan ekonomi desa tetapi juga berperan mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam dan kebersihan lingkungan melalui pengolahan sampah yang tepat.

“Di Desa BRILiaN, program BRI Peduli TPST akan mendorong kesadaran masyarakat tentang pengolahan sampah sehingga menjadi desa teladan dan inspirasi bagi desa sekitar,” ujar Budi dalam keterangan resmi, dikutip Senin (3/4).

Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Jatihurip Dadang Mursyid mengungkapkan awal mula program dibuka dengan adanya keunggulan yang dimiliki Desa Jatihurip, salah satunya pengembangbiakan ikan.

"BRI melihat potensi desa sebagai wisata edukasi budidaya ikan. Budidaya ikan tersebut didukung dengan banyaknya aliran sungai. Namun, masih banyak sampah berserakan karena tidak ada tempat pembuangan sampah di desa. Jika perilaku buang sampah sembarangan terus dilakukan ke sungai maka mencemari sumber air," kata Dadang.

Oleh karena itu, pada 2020 BRI merespons dan memberikan bantuan berupa tempat pembuangan sampah atau bank sampah agar bisa ditampung dan dipilah.

Baca Juga: Laba MNC Bank Melesat 308,03% Capai Rp 52,51 Miliar Pada 2022

“Masalah sampah ini masalah yang besar bagi masyarakat kami. Kami berpikir harus menyelesaikan masalah sampah ini sehingga saya komunikasikan ke BRI, dan mereka merespons bagaimana cara mengatasi sampah ini,” ungkapnya.

Menurut Dadang, banyak warga desa Jatihurip yang tidak peduli terhadap sampah tetapi berkat program pelatihan pengelolaan sampah terpadu dari BRI, tingkat kesadaran masyarakat meningkat.

Adapun program BRI peduli TPST ini terdiri dari pelatihan pilah sampah dan pelatihan penguatan kelembagaan serta manajemen bisnis Bank Sampah di Desa Jatihurip. BRI juga memberikan bantuan berupa mesin penghancur sampah anorganik.

"Dengan alat tersebut, pihak desa memiliki pendapatan tambahan, karena sampah anorganik yang telah diolah bisa dijual ke pengepul. Pendapatan tersebut digunakan untuk kepentingan operasional pengelolaan sampah, seperti membayar upah pengangkut sampah," jelas Dadang.

Dalam kesempatan berbeda, Koordinator pengelolaan sampah di Desa Jatihurip Munajat menambahkan warga dilatih untuk memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik. Nantinya, untuk sampah anorganik maka akan diolah dan dijual, sementara organik dijadikan budidaya maggot.

“Plastik ini kami jual ke pengepul Rp 5.000 - Rp 6,000 per kilo. Uangnya digunakan untuk operasional, nanti itu dikumpulkan dalam kas desa. Pengelola sampah juga harus mendapatkan upah atas kerja mereka,” tutup Munajat.

Baca Juga: Bank Danamon Tebar Dividen Rp 1,15 Triliun dari Laba Bersih 2022

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: