Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) terus mendorong terwujudnya kolaborasi yang baik antara pelaku bisnis di industri keuangan syariah. Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya mengatakan, saat ini kesempatan industri fintech syariah untuk tumbuh secara eksponensial sangat terbuka, bahkan diakui secara global.
Hal itu dibuktikan dengan prestasi industri fintech syariah Indonesia yang menempati posisi ke-3 dalam Global Islamic Finance Report. “Alhamdulillah Indonesia berkesempatan untuk naik peringkat ke-3 di tahun ini, sebagai negara dengan ekosistem fintech syariah terbaik di dunia,” ujar Ronald pada konferensi pers virtual, Senin (27/3).
Selain itu, AFSI juga akan mendorong peningkatan literasi dan edukasi fintech syariah melalui sejumlah kegiatan, seperti seminar, webinar, hingga workshop. "Momentum ini juga akan akan manfaatkan sebagai ruang kolaborasi semua pihak dalam ekosistem fintech syariah dan ekonomi syariah," ungkapnya.
Dengan adanya kolaborasi tersebut diharapkan dapat menjadi katalis dalam mempercepat Indonesia menjadi memimpin industri keuangan syariah secara global.
"Insyaallah kami akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi syariah dan keuangan di Indonesia serta berkolaborasi dengan baik secara nasional maupun global. Salah satunya antara platform fintech syariah dengan bank syariah serta BPRS Syariah," jelasnya.
Baca Juga: Dari Cabang London hingga Seoul, Penyaluran Kredit BNI Capai Rp 22,72 Triliun
Kemudian Ronald menyebutkan peluang bisnis fintech syariah masih banyak yang bisa digarap. Salah satunya pembiayaan di industri ekspor halal dan lainnya. Sementara dari sisi tantangan, asosiasi didorong untuk
menumbuhkan lebih banyak penyelenggara fintech syariah di Indonesia.
Ronald menyampaikan penyaluran pembiayaan di 2023 masih fokus di sektor produktif dan target fintech Duha Syariah diharapkan bisa tumbuh di atas 50%. Namun, Duha Syariah akan tetap berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan agar kualitas pembiayaan (NPL) bisa terjaga.
Baca Juga: Hadapi Tekanan Global, OJK Desak Bank Perkuat Tata Kelola dan Manajemen Risiko
Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari