Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliki Prospek Cerah, Home Credit Segera Perluas Bisnis Paylater

Miliki Prospek Cerah, Home Credit Segera Perluas Bisnis Paylater Kredit Foto: Home Credit
WE Finance, Jakarta -

Perusahaan pembiayaan multiguna, Home Credit Group percaya bahwa prospek bisnis bayar tunda atau paylater masih akan tumbuh cerah ke depan. Hal ini menjadi alasan bagi Home Credit untuk memperluas bisnis di segmen ini. 

Chief Executive Officer & Executive Director Home Credit International Radek Pluhar mengatakan, berbagai upaya dilakukan perusahaan agar bisnis paylater ini bisa tumbuh dan berkembang ke depan.

"Produk ini tetap ada dan akan diperluas jangkauannya. Fungsinya agar pengguna paylater semakin banyak dan bertumuh," ujarnya saat ditemui di Jakarta, dikutip Jumat (10/3).

Radek mengatakan, selain Indonesia, metode pembayaran paylater juga tersedia di beberapa negara seperti China dan Filipina. Terbaru, fasilitas pembiayaan ini juga tersedia di Vietnam pada dua bulan yang lalu.

Di Indonesia, Home Credit pertama kali meluncurkan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) dengan nama Home Credit BayarNanti pada pertengahan Desember 2020 di wilayah Jabodetabek.

Pada Januari 2021, Home Credit kemudian memperluas jangkauan layanan Home Credit BayarNanti ini ke seluruh Indonesia, di mana pelanggan dapat mengakses layanan ini melalui aplikasi My Home Credit. 

Baca Juga: Ini Tips Agar Akun GoPay Anda Aman dari Modus Penipuan Online

Dalam menyediakan layanannya, Home Credit bekerja sama dengan KasPro sebagai pemilik izin e-wallet dan QRIS dari Bank Indonesia (BI). 

Pada saat ini, Home Credit BayarNanti dapat digunakan pengguna untuk bertransaksi berbagai keperluan seperti belanja kebutuhan sehari-hari di supermarket, membeli makanan dan minuman di restoran hingga membeli pulsa, listrik atau paket data secara langsung di aplikasi My Home Credit. 

"Tapi bukan berarti semua orang bisa menggunakan fasilitas tersebut terutama bagi mereka yang mempunya rekam jejak yang kurang baik di biro kredit," kata Radek.

Menurutnya, fasilitas pembiayaan paylater ini memang sangat nyaman dan mudah digunakan. Namun ada peluang untuk disalahgunakan baik dari sisi pelanggan maupun perusahaannya.

"Payalater bukan produk utama tapi produk lain, pembiayaan utamanya di toko baru nanti dapat penawaran paylater. Jadi tidak semua customer dapat penawaran paylater. Ada kesempatan juga untuk ditolak karena kita ingin mendekatkan kepada pembiayaan yang bertanggung jawab," pungkasnya.

Baca Juga: Jadi Calon Tunggal Dirut Bank Sumut, Babay Parid Wazdi Tunggu Restu OJK

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: