Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tutup Tahun 2022, Aset Bank Permata Tembus Rp 255,1 Triliun

Tutup Tahun 2022, Aset Bank Permata Tembus Rp 255,1 Triliun Kredit Foto: Siaran Pers/PermataBank
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Permata Tbk berhasil menutup tahun 2022 dengan pencapaian kinerja yang solid. Hal ini tercermin dari mampunya perseroan mencatatkan nilai aset sebesar Rp 255,1 triliun, tumbuh 8,8% jika dibandingkan tahun 2021.

Direktur Utama PermataBank Meliza M. Rusli mengatakan, pertumbuhan tersebut karena perseroan senantiasa menjaga dan melanjutkan perbaikan kualitas asset. Dibarengi dengan pencadangan kerugian kredit bersih yang kuat sebesar Rp2,4 triliun selama 2022.

"Hal tersebut untuk memastikan kecukupan pencadangan terkait kondisi perekonomian domestik dan global yang diperkirakan masih mengalami tantangan yang cukup signifikan di tahun 2023," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (23/2).

Lebih lanjut, ditengah kenaikan inflasi akibat kenaikan harga pangan dan bahan bakar, PermataBank berhasil mempertahankan rasio CIR stabil pada level sekitar 55%.

Adapun rasio permodalan dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 34,2% dan 25,7%. Hal ini menjadi modal bagi perseroan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik.  

Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, penyaluran kredit Bank Permata ke masyarakat tumbuh 8,7% yoy menjadi sebesar Rp 136,3 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masing-masing sebesar 10,3% dan 12,6%.  

Baca Juga: Bank Permata Raup Laba Bersih Rp 2 Triliun, Naik 64% Sepanjang 2022

Kemudian pendapatan operasional sebesar Rp11,5 triliun atau tumbuh 13,2% yoy dan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14,4% yoy. Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat sebesar 8,8% yoy menjadi Rp 195,6 triliun, terutama kontribusi dari pertumbuhan giro dan tabungan sebesar 16,8% yoy.

Meliza mengatakan, hal ini sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang di tengah-tengah tren kenaikan suku bunga pasar.

"Biaya dana yang efisien akan memperkuat posisi bank dalam menyalurkan kredit perbankan dengan suku bunga yang bersaing. Adapun Rasio dana murah (CASA) perseroan meningkat menjadi 58%, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54%," jelasnya.

Pihaknya juga tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat perlambatan ekonomi global yang disertai dengan peningkatan suku bunga global dan secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap risiko kredit inheren.  

Sementara rasio kredit macet (NPL) gross sampai akhir 2022 terjaga pada level 3,1% membaik dibandingkan dengan posisi 2021 sebesar 3,2%. Dengan pencapaian tersebut, perseroan berhasil meraih laba bersih setelah pajak sebesar Rp2 triliun atau tumbuh 64% yoy pada 2022. 

Baca Juga: Penyaluran Kredit Bank Permata Capai Rp 136,3 Triliun, Ditopang Segmen Korporasi dan KPR

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: