Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raup Laba Rp 51,4 Trilun, Erick Thohir Apresiasi Pencapaian Bank BRI

Raup Laba Rp 51,4 Trilun, Erick Thohir Apresiasi Pencapaian Bank BRI Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
WE Finance, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan apresiasinya atas pencapaian Bank BRI yang berhasil mencetak laba Rp 51,4 triliun sepanjang tahun 2022. Menurut Erick, pencapaian tersebut bisa terwujud berkat efisiensi BRI yang ikut mendorong kinerja perusahaan secara keseluruhan.

“Efisiensi ini akan terus kita dorong kepada seluruh perusahaan BUMN sebagai upaya untuk menghadapi tantangan dan ketidakpastian ekonomi ke depan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2).

Erick berharap BRI bisa terus memberikan kontribusi lebih besar kepada negara dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya. Kinerja BRI yang cemerlang sudah menunjukkan adanya konsolidasi, efisiensi dan fokus pembangunan ekosistem UMKM. 

Erick juga menyoroti keberhasilan BRI dalam memberikan dampak ekonomi dan sosial kepada masyarakat. Salah satunya melalui kehadiran agen BRILink yang telah memberikan manfaat bagi masyarakat. Produk bank BRI itu diketahui telah memiliki agen BRILink sebanyak 627 ribu pada akhir 2022.

“Agen BRILink, itu yang kelasnya sudah juragan, itu income-nya perbulannya bersih Rp 20 juta, gaji menteri Rp 19 juta,” tuturnya.

Baca Juga: Kinerja Makin Solid, Laba Pegadaian Tembus Rp 3,29 Triliun Sepanjang 2022

Dia menjelaskan pendapatan agen BRILink didapatkan dari margin pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang mengakses layanan atau jasa transaksi keuangan.

“BRI sebagai induk holding ultra mikro saat ini telah mengintegrasikan 34 juta nasabah mikro dan ultra mikro. Hal ini sejalan dengan semangat BRI untuk melayani masyarakat sebanyak-banyaknya dengan cara seefisien mungkin," ujar Erick.

Sebelumnya, dalam pemaparan kinerja Bank BRI kuartal IV 2022, Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan bahwa perusahaan telah melakukan kebijakan efiensi untuk mendorong kinerja bisnisnya.

Efisiensi tersebut menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan BRI dalam menjaga bottom line kinerja perusahaan. BRI berhasil melakukan efisiensi, utamanya melalui menekan biaya dana (Cost of Fund) melalui perbaikan funding structure dalam peningkatan dana murah (CASA).

Efisiensi tersebut tercermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), cost efficiency ratio (CER) dan cost to income ratio (CIR) yang menunjukkan pemulihan dibandingkan periode sama tahun 2021.

BOPO tercatat mengalami penurunan 69,10%, hal tersebut menunjukkan perbaikan dibandingkan rasio pada akhir 2021 sebesar 78,54%. Kemudian rasio CER tercatat mengalami penurunan dari 50,25% pada 2021, menjadi 48,16% di akhir 2022. Rasio CIR juga mengalami penurunan dari 48,56% tahun 2021, menjadi 47,38% pada 2022.

Hal itu menunjukkan adanya efisiensi dari kinerja perseroan dalam kurun waktu satu tahun. Selain itu, kualitas penyaluran kredit perusahaan juga terus membaik yang kemudian berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan.

Perbaikan kredit tersebut, disebut Sunarso menjadi faktor positif terhadap efisiensi yang dilakukan oleh perseroan. Oleh karenanya, perusahaan berhasil menurunkan cost of credit dari 3,78% pada akhir 2021 menjadi 2,55% pada akhir 2022.

Baca Juga: AAUI: Industri Asuransi yang Sehat Tidak Terpisahkan dengan Pertumbuhan Ekonomi

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: