Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memiliki Nilai Tambah, Presiden Minta OJK Dukung Hilirisasi Kekayaan Laut

Memiliki Nilai Tambah, Presiden Minta OJK Dukung Hilirisasi Kekayaan Laut Kredit Foto: Antara/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra
WE Finance, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan dukungan dan ikut berperan dalam menyukseskan program hilirisasi di berbagai komoditas, khususnya yang bersumber dari kekayaan laut. Sebab, program terebut memiliki nilai tambah yang tinggi bagi perekonomian Indonesia.

“Sekali lagi saya minta dukungan dari OJK mengenai ini. Bagaimana memberikan sosialisasi pentingnya hilirisasi karena proyeksi dampak hilirisasi dari minerba, migas, dan kelautan itu bisa sampai angka US$ 715 miliar dan lapangan kerja yang terbangun bisa 9,6 juta,” ujar Jokowi pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) Tahun 2023, dikutip Selasa (7/2).

Menurut Jokowi, sumber daya alam laut di Indonesia akan memberikan nilai tambah yang besar jika dihilirkan karena dua per tiga Indonesia adalah air, laut dan samudra. 

"Luas lautan kita 3,25 juta kilometer, besar sekali, potensinya belum kita apa-apakan,” ungkapnya,

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan Indonesia sebagai eksportir nomor satu rumput laut, belum mampu mengolah komoditas tersebut menjadi bahan jadi, misalnya menjadi produk karagenan. 

Baca Juga: Total Aset Asuransi, BPJS hingga Lembaga Pembiayaan Capai Rp 3.081,30 Triliun

“RRT tadi importir rumput laut nomor satu dan sekaligus eksportir nomor satu karagenan, ini yang harus kita tiru. Kita harusnya menjadi eksportir nomor satu bahan mentah, tapi juga eksportir nomor satu karagenan, harusnya seperti itu. Dan, nilai tambah yang ada di sini akan melompat,” katanya.

Selanjutnya, di sektor perikanan, seperti ikan tuna, cakalang, dan tongkol, Jokowi menyebut Indonesia merupakan eksportir nomor satu komoditas tersebut. Indonesia juga merupakan negara nomor satu pengimpor tepung ikan. Oleh sebab itu, Presiden meminta agar produk tepung ikan tersebut dapat diproduksi di dalam negeri.

“Lucu, sudah dorong keluar, kemudian kita impor lagi dalam bentuk tepung ikan. Apa enggak bisa sih kita menghilirkan ini, mengindustrialisasikan ikan kita menjadi tepung ikan? Sesulit apa, apa sulit banget sih? Ndak, kalau kita belum mampu ya gandeng partner. Saya selalu sampaikan gandeng partner, partneran, jangan ragu-ragu untuk masuk ke sana,” terangnya.

Dia pun meminta kepada jajarannya untuk melihat berbagai potensi kekayaan laut lainnya yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi, di antaranya rumput laut, ikan tuna, cakalang, tongkol, udang.

"Ini nilai tambahnya sangat berkali-kali menjadi pupuk chitosan, 27 kali nilai tambahnya. Rajungan menjadi daging rajungan 3,2 kali. Kalau semua dihilirkan di dalam negeri, melompat negara kita. PDB kita akan melompat, GDP kita akan melompat,” tegas Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Perbankan Kawal Kebijakan Hilirisasi

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: