Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Bagikan Dividen Interim Rp 8,63 Triliun ke Pemegang Saham

BRI Bagikan Dividen Interim Rp 8,63 Triliun ke Pemegang Saham Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

Menutup tahun 2022, PT  Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) membagikan dividen interim sebesar Rp 57 per lembar saham dengan total Rp 8,63 triliun. Dari nilai tersebut, dividen interim sebesar Rp 4,59 triliun disetorkan kepada pemerintah dan selebihnya dibagikan kepada publik.

Direktur Keuangan BRI, Viviana mengungkapkan keputusan BRI dalam membagikan dividen interim tersebut tak lepas dari kinerja cemerlang perseroan hingga akhir Kuartal III 2022.

"Hingga akhir September, BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid dibarengi dengan kualitas aset yang terjaga dengan baik. Di sisi lain, BRI juga mampu menjaga likuiditas secara memadai serta permodalan yang cukup," ujar Viviana dikutip dari keterangan resmi, Kamis (5/1).

Viviana menjelaskan, sumber pertumbuhan baru yang terus diciptakan BRI saat ini, sehingga perusahaan memiliki potensi untuk terus memberikan dividen yang optimal bagi pemegang saham. 

Baca Juga: Nasabah Pegadaian Naik Signifikan, Capai 21,86 Juta di Sepanjang 2022

"Hal ini dimulai dengan menetapkan 85% dividen payout ratio di tahun 2022 atas laba tahun 2021. Komitmen tersebut diimbangi dengan kinerja bisnis BRI yang terus melaju pesat," imbuhnya.

Dari aspek penyaluran kredit, hingga akhir September 2022, total kredit dan pembiayaan BRI Group tercatat sebesar Rp 1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92% yoy. 

Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI meningkat sebesar 9,83% yoy dari Rp 852,12 triliun di akhir September 2021 menjadi Rp 935,86 triliun di akhir September 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,20%.

Keberhasilan BRI dalam menjalankan fungsi intermediasi juga diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang terkendali pada level 3,09%.

Di sisi lain, BRI menyiapkan pencadangan yang cukup sebagai langkah antisipatif. NPL Coverage BRI tercatat sebesar 278,79%. Nilai ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage pada akhir Kuartal III 2022 sebesar 252,86%.

Dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI juga berhasil meraih kinerja positif. Hingga akhir Kuartal III 2022, DPK BRI mencapai Rp.1.139,77 triliun. Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, di mana secara yoy meningkat sebesar 10,22%. 

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang terjaga di level 88,51 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,14%.

Baca Juga: Kejar Pertumbuhan Bisnis di 2023, Pegadaian Fokus pada Strategi Digital dan Penguatan Agen

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: