Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perbaiki Kualitas Kredit, Bank KB Bukopin Segera Jual Kredit Macet Rp 10 Triliun

Perbaiki Kualitas Kredit, Bank KB Bukopin Segera Jual Kredit Macet Rp 10 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) tengah berupaya melakukan bersih-bersih kredit macet atau non performing loan (NPL) senilai Rp 10 triliun. Perseroan memperkirakan langkah tersebut dilakukan selama 3-4 tahun ke depan.

Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, pihaknya telah menyiapkan strategi agar perseroan menjadi bank yang bersih sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kami akan menjual kredit macet sekitar Rp 10 triliun pada tahun depan, adapun penjualannya akan dilakukan secara bulk sales dengan dua cara yaitu likuiditasi tertentu dan melalui penerbitan obligasi syariah," ujar Robby dalam public expose, Rabu (28/12).

Ke depannya Bank KB Bukopin berkomitmen untuk membangun struktur permodalan yang bagus, pengembangan SDM yang kuat, penerapan transformasi digital, serta budaya kerja disiplin. Hal ini yang menjadi kunci KB Bukopin untuk menjalankan bisnis ke depan.

Baca Juga: Maximus Insurance Bayar Klaim Rp 2,1 Miliar, Imbas Gudang Tiner Warnaprima Kimiatama Terbakar

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin mengatakan, ada empat fokus utama yang menjadi perhatian perseroan tahun depan. Pertama, melakukan pembenahan kredit macet sehingga menjadi bank bersih.

"Kami menargetkan rasio NPL berada di bawah 5 rasio Loan at Risk (LAR) di bawah 20%," ujarnya.

Kedua, memperbaiki struktur dana pihak ketiga (DPK) yang sebelumnya terkonsentrasi pada cost of fund tinggi dan juga jangka pendek. ketiga, menjaga kecukupan modal sesuai dengan ketentuan regulasi. Terakhir menjadikan pre-provision operating profit (PPOP) positif.

Sejalan dengan itu, kinerja keungan perseroan terus membaik hal itu tercermin dari nilai PPOP telah mencapai Rp 489 miliar hingga kuartal III 2022, atau mengalami perbaikan 69% menjadi Rp 1,28 triliun.

Pada periode tersebut, BBKP mencatatkan Net Interest Margin (NIM) sebesar 1,40%. Nilai tersebut tumbuh jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,95%. Hal tersebut didorong oleh perbaikan portofolio kredit baru sehingga total kerugian mengalami penurunan.

Selain itu, perseroan juga melakukan pembenahan terhadap kredit macet melalui skema bulk sale sebesar Rp5,4 triliun. Dengan demikian, posisi LAR turun menjadi sekitar Rp 10 triliun, sementara NPL turun menjadi Rp 1,8 triliun.

Adapun posisi LAR berada di angka 52,8%. Sedangkan rasio kredit macet tercatat sebesar 8,15% pada September 2022. Perseroan menargetkan rasio LAR berada di bawah 50% di akhir 2022, sementara NPL ada di 8%.

"Kami juga melakukan penghematan biaya, tercatat rasio cost to income (CIR) dari 343,79% pada September 2021 menjadi 148,45% pada September 2022," terangnya.

Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 43 triliun atau naik dari Rp53 triliun pada September 2021. Seng Hyup Shin mengatakan, penurunan tersebut karena adanya perbaikan struktur DPK yang dilakukan dengan melepas dana-dana mahal dan perbaikan kredit macet. 

Hingga September 2022, bank telah menyalurkan kredit sebesar Rp 47 triliun dengan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada level 17,60%. Nilai tersebut naik dari 12,14% pada periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan juga telah melakukan penghimpunan dana murah jangka panjang dengan pinjaman international finance corporation (IFC) sebesar Rp 4 triliun dan menerbitkan sub loan sebesar Rp 3 triliun.

Baca Juga: BRI Bantu Pelaku UMKM di Jayapura, Ubah Sampah jadi Rupiah

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: