Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

NPL Turun, Kualitas Kredit Bank KB Bukopin Makin Sehat

NPL Turun, Kualitas Kredit Bank KB Bukopin Makin Sehat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Kualitas kredit PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) makin sehat seiring dengan upaya perseroan untuk membalikkan kinerja menjadi lebih baik bersama dengan lembaga keuangan asal Korea Selatan, KB Financial Group (KBFG). 

Hingga kuartal I 2023, kredit bermasalah bruto atau Non-Performing Loan (NPL) Gross Bank Bukopin turun 48,6% yoy, dari Rp 6,1 triliun di kuartal I 2022 menjadi Rp 3,2 triliun di kuartal I 2023.

Sementara rasio NPL Gross berada di posisi 7,0%, membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang di posisi 11,8%. Penurunan tersebut sejalan dengan strategi perbaikan yang dilakukan perusahaan. 

Deputi President Director KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, upaya perseroan untuk meningkatkan kualitas aset telah menunjukkan hasil. Hal ini tercermin dari jumlah kredit bermasalah yang  turun secara drastis pada kuartal I 2023.

"Perbaikan kualitas asset ini berhasil diraih melalui metode organik seperti penagihan intensif, cessie, maupun upaya non organik melalui penjualan portfolio dan hapus buku,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (12/5).

Baca Juga: Jadi Anggota UNGC, BRI Berkomitmen Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan

Adapun peningkatan kualitas aset KB Bukopin juga bisa dilihat pada tingkat loan at risk (LAR) yang menurun dari 64,4% di kuartal I 2022 menjadi 50,3% di kuartal I 2023. 

Di samping itu, kinerja perseroan juga terus membaik pada tiga bulan pertama 2023. Hal ini tercermin dari rugi bersih perusahaan secara konsolidasi turun signifikan dari Rp 1,31 triliun pada Maret 2022 menjadi Rp 213,31 miliar pada Maret 2023. 

"Pencapaian tersebut tak lepas dari peningkatan pendapatan bunga sebesar 23,5% yoy menjadi Rp 1,1 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini," terangnya. 

Adapun pertumbuhan pendapatan bunga tersebut didorong oleh penyaluran kredit baru sebesar Rp 2,0 triliun, meningkat 38,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Total kredit tercatat sebesar Rp 45,81 triliun, turun 13,2% yoy. Penurunan total kredit ini merupakan bagian dari strategi KB Bukopin untuk memperbaiki kualitas aset dengan cara melakukan penyelesaian atas kredit kualitas rendah," ujarnya.

Sementara total simpanan tercatat sebesar Rp 46,5 triliun, turun 5,4% yoy. Menurut Robby, penurunan simpanan ini merupakan konsekuensi dari strategi KB Bukopin mengubah komposisi dana yang dikelola, supaya ke depannya bisa fokus meningkatkan dana murah (CASA) yang diperoleh dari tabungan dan giro untuk mengelola biaya dana (Cost of Fund).

"Dari posisi rasio CASA saat ini berada di 20,6%, Bank KB Bukopin menargetkan rasio CASA akan dapat meningkat menjadi mendekati 25% di akhir tahun 2023," ungkapnya.

Sedangkan margin bunga bersih atau net of interest margin (NIM) tercatat di posisi 0,8%, turun dibandingkan 1,7% pada periode yang sama tahun sebelumnya terutama disebabkan oleh tren peningkatan tingkat suku bunga acuan.

"KB Bukopin berniat untuk mempertahankan rasio kredit terhadap simpanan (LDR) pada level saat ini, yaitu di posisi  98,5%, serta mengelola dananya secara efisien untuk menghindari dana menganggur yang berlebihan," pungkas Robby.

Baca Juga: 11 Multifinance Kurang Modal, 4 Dikenakan Sanksi Administratif oleh OJK

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: