Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Kesejahteraan Petani Aceh, BSI Salurkan Pembiayaan Subsidi Resi Gudang

Dukung Kesejahteraan Petani Aceh, BSI Salurkan Pembiayaan Subsidi Resi Gudang Kredit Foto: PT Bank Syariah Indonesia
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menyalurkan pembiayaan dengan skema subsidi resi gudang untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Aceh.

Direktur Retail BSI Ngatari mengatakan, pembiayaan ini merupakan komitmen perusahaan mendukung program pemerintah dalam upaya membantu UMKM, khususnya sektor pertania nuntuk memperoleh pembiayaan. 

Melalui pembiayaan tersebut, pihaknya berharap dapat menjaga kesinambungan produksi - produk komoditi yang berdampak pada peningkatan penghasilan dan kesejahteraan para petani. 

"Pembiayaan subsidi resi gudang dapat diakses petani melalui kantor cabang BSI yang tersebar di wilayah Aceh dengan plafond pembiayaan maksimal Rp 500 Juta dengan bunga efektif 6% per tahun atau sama dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Ngatari dalam keterangan resminya, dikutip, Kamis (6/10).

Sebelumnya, pemerintah telah menyiapkan solusi untuk mempermudah akses pembiayaan petani melalui mekanisme Sistem Resi Gudang (SRG). Hal ini berdasarkan Undang - Undang (UU) Nomor 6 tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana diubah oleh UU Nomor 9 tahun 2011.

Berdasarkan aturan tersebut, resi gudang yang diterima para petani ketika menyimpan hasil panennya di suatu gudang, baik milik pemerintah atau swasta, dapat dijadikan agunan. 

Kemudian ditentukan 10 komoditas yang dapat disimpan yaitu gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan dan garam dengan persyaratan mutunya dari masing-masing komoditas. 

Dengan menggunakan resi gudang sebagai jaminan, pada umumnya petani memperoleh pinjaman hingga 70 persen dari nilai resi gudang. Pemerintah juga menawarkan Skema Subsidi Resi Gudang (S-SRG) yang memberikan bunga rendah kepada petani yaitu 6% per tahun.

“Alhamdulillah, pada tahun 2022 BSI telah mendapatkan persetujuan kuota pembiayaan resi gudang sebesar Rp 10 Miliar,” kata Ngatari.

Ngatari berharap kerja sama pembiayaan ini dapat mendukung pengembangan usaha para petani dan UMKM sektor pertanian khususnya di wilayah Provinsi Aceh, sehingga dapat berkontribusi positif terhadap kebangkitan ekonomi ummat. 

“BSI akan terus membawa nilai inklusifitas serta menerapkan penuh prinsip syariah dalam menjalankan aktivitas bisnisnya dan selalu terbuka dan terus meningkatkan sinergi kedepannya,” ujarnya.

Sebagai informasi, BSI di Provinsi Aceh telah menyalurkan pembiayaan mikro sebesar Rp 4,21 triliun dari lebih 115.000 nasabah. Pembiayaan segmen Mikro di Aceh tumbuh 10% yoy menjadi Rp 375 miliar dan penyaluran KUR Syariah sampai dengan September 2022 mencapai Rp 2,13 Triliun.

BSI juga berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan segmen UMKM melalui peningkatan pembiayaan di sektor UMKM yang mencapai Rp 39,4 triliun secara nasional dengan kualitas yang tetap terjaga. Nilai tersebut setara dengan 23,05% total pembiayaan BSI.

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: