Kredit Foto: WE
Masyarakat kini semakin dimudahkan untuk beramal di masjid. Mereka tidak perlu repot - repot membawa uang kas, cukup melakukan scan atau pemindaian QRIS mobile banking dan e-wallet maka sedekah tersebut sudah sampai ke tempat tujuan.
Inovasi itu juga diaplikasikan dalam layanan QRIS PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Bahkan bank syariah terbesar di Indonesia ini meyakini pemanfaat teknologi tersebut memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik.
Direktur Utama BSI Heri Gunardi mengatakan, saat ini sudah 54.264 masjid yang menggunakan QRIS BSI. QRIS tersebut ditempelkan pada kotak - kotak amal masjid yang tersebar di berbagai daerah.
Untuk saat ini, layanan tersebut masih dalam tahap pilot project. Meski demikian, layanan amal secara non tunai ini memiliki potensi besar karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Diperkirakan banyak muslim memberi sedekah ketika menjalani salat Jumat.
"Dana amal ini bahkan bisa menjadi dana murah untuk bank syariah. Jika dikumpulkan, nilainya bisa mencapai triliunan rupiah per tahun," kata Heri dalam Rapat Kerja (Raker) di Komisi VI DPR, pada Selasa (20/9).
Heri memberikan gambaran, dari 220 juta penduduk di Indonesia, setengahnya merupakan umat muslim dewasa. Sementara 40 juta jiwa lain adalah wanita yang tidak menjalankan salat Jumat.
Dari jumlah tersebut, setiap orang minimal bersedakah Rp 3 ribu. Maka dalam satu tahun, ia memperkirakan akan ada lebih dari Rp 1 triliun dana sedekah yang terkumpul.
Sebagai salah satu pemain, Heri memastikan bahwa perusahaan tidak akan mengambil keuntungan sepeserpun dari transaksi tersebut. Pihaknya hanya ingin membantu masjid agar bisa mengelola dana amal dengan lebih baik.
"Semuanya kami berikan kepada masjid seluruhnya. Kami hanya bagian dari manajemen saja agar lebih baik, semua saldo masuk kedalam rekening masjid," pungkasnya.
Baca Juga: BSI Beli Aset Tanah Dan Bangunan Senilai Rp 755 Miliar. Untuk Apa?
Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari
Tag Terkait:
