Menu
Perbankan
    Finansial
      Asuransi
        Multifinance
          Fintech
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Ekonomi Makin Solid, BNI Optimis Kinerja Perbankan Akan Tumbuh Berkelanjutan

                  Ekonomi Makin Solid, BNI Optimis Kinerja Perbankan Akan Tumbuh Berkelanjutan Kredit Foto: BNI
                  WE Finance, Jakarta -

                  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI optimis kinerja pertumbuhan ekonomi masih sangat solid untuk mendorong pertumbuhan kinerja perseroan ke depan.

                  Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh secara konsisten di atas 5% YoY sejak kuartal keempat 2021 hingga kuartal kedua 2023 berkat naiknya permintaan domestik, baik dari sisi konsumsi swasta dan investasi, seiring dengan peningkatan mobilitas ekonomi. 

                  "Kami optimistis tren pertumbuhan ekonomi ini akan terus stabil di level 5% - 5,6% hingga 2028 mendatang," ujar Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar dalam keterangan tertulis, Kamis (5/10).

                  Dari sisi industri perbankan, Royke memaparkan kinerja fungsi intermediasi perbankan berada dalam kondisi yang positif dengan kredit tumbuh 8,4% YoY dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,2% YoY untuk periode Juli 2023. 

                  "Kami melihat pertumbuhan kredit mulai persisten, sehingga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi ke depan," katanya.

                  Baca Juga: BNI Sekuritas Dorong Pengembangan Energi Terbarukan di Pasar Modal Indonesia

                  Selain itu, Royke mengakui ada beberapa kondisi yang perlu menjadi perhatian bagi segenap pembuat kebijakan ke depan. Salah satunya akumulasi 8 bulan surplus neraca perdagangan telah turun sebesar 30% YoY. 

                  Menurutnya, hal ini disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor komoditas dan hasil manufaktur Indonesia. Ada pula, tantangan dengan masih berlanjutnya isu geopolitik, perlambatan ekonomi dan tekanan inflasi secara global. 

                  Di perbankan, perseroan menyadari ada kondisi likuiditas lebih ketat dibandingkan yang terefleksi pada peningkatan interbank market rate.

                  “Dengan mempertimbangkan potensi bisnis dan tantangan makro ekonomi tersebut, kami tetap optimis kinerja positif akan terus tumbuh secara berkelanjutan seiring dengan agenda transformasi yang telah membuahkan hasil positif," imbuh Royke. 

                  Baca Juga: Sempat Ada Gangguan, Sistem Layanan Informasi OJK Kini Sudah Dapat Diakses

                  Penulis: Alfi Salima Puteri
                  Editor: Ferrika Lukmana Sari

                  Bagikan Artikel: