PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) masih mempertahankan suku bunga kredit pada tahun ini. Walaupun Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dan Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, saat ini perusahaan belum menaikkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dengan counter rate bunga KPR equivalen sebesar 13%.
"Sampai dengan saat ini BRI optimis sampai dengan Akhir Tahun 2022 pertumbuhan KPR BRI bisa menembus angka 19% secara yoy atau tidak melakukan revisi target dari awal tahun," kata Aestika, Senin (18/10).
Untuk arah suku bunga KPR ke depan, perusahaan akan terus melakukan peninjauan secara berkala dan terus membuka ruang untuk melakukan penyesuaian suku bunga. Melalui kebijakan tersebut, diharapkan kredit konsumer, termasuk KPR terus tumbuh.
Berbagai strategi telah dipersiapkan bank pelat merah ini untuk menggenjot KPR. Beberapa di antaranya dengan melakukan Virtual Expo KPR, Akad Massal KPRS, Join Program dengan pengembang rekanan.
"Kemudian mendukung program pemasaran BRI melakukan digitalisasi proses pelayanan KPR dengan BRISPOT dan Homespot sehingga dapat mempercepat service level agreement (SLA) pelayanan," terang Aestika.
Dengan strategi tersebut, perusahaan optimistis KPR BRI dapat melampaui target yang telah ditetapkan. Hal ini dibarengi dengan kondisi ekonomi yang mulai pulih dan strategi bisnis yang diterapkan perusahaan.
Baca Juga: Begini Strategi BRI Menjaga Pertumbuhan Bisnis di Tengah Ancaman Resesi Global
Penulis: Ferrika Lukmana Sari
Editor: Ferrika Lukmana Sari
Tag Terkait: