Optimis Ekonomi Bangkit, BNI Kucurkan Kredit Rp5 Triliun di Sektor Ekonomi Kreatif

WE Finance, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI optimis ekonomi Indonesia akan terus bangkit, termasuk sektor ekonomi kreatif. Hal ini tercermin dari banyaknya optimisme positif dari nasabah dan debitur BNI termasuk di sektor ekonomi kreatif.

"Ke depannya, kami percaya penanganan pandemi serta adaptasi masyarakat akan semakin baik, sehingga memberi kesempatan bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk tak sekadar pulih tetapi tumbuh lebih kuat lagi," ujar Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal kepada WE Finance di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Sebagai bentuk dukungan untuk kebangkitan sektor ekonomi kreatif, BNI terus menyalurkan dan mengoptimalkan kredit kepada para pelaku ekonomi kreatif khususnya di segmen UMKM. Baca Juga: Punya Potensi Besar, BRI Kian Getol Guyur Kredit di Sektor Ekonomi Kreatif

Adapun, penyaluran kredit BNI di sektor ekonomi kreatif khususnya pada segmen UMKM per Juni 2022 telah mencapai Rp 5 triliun atau 5i total kredit BNI di segmen kecil.

"Sejauh ini, terdapat tiga bidang yang memiliki kontribusi terbesar pada pembiayaan ekonomi kreatif. Sektor kuliner berkontribusi mencapai 41,7i total pembiayaan ekonomi kreatif, lalu diikuti fashion sebesar 18,2%, dan kriya sebesar 15,7%," jelasnya.

Porsi ini lanjut Dia, sesuai dengan alokasi belanja leisure masyarakat Indonesia yang cukup gemar berwisata kuliner. 

"Dengan semangat untuk Recover Together Recover Stronger, BNI akan terus mengoptimalkan penyaluran kredit segmen UMKM. Kami memproyeksikan kredit di sektor ekonomi kreatif dapat tumbuh sejalan dengan rencana target bisnis bank tahun ini," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan, ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor terbesar penyumbang PDB nasional. 

Ekonomi kreatif menyumbang 7,5% terhadap PDB nasional dan mendorong penciptaan 20 juta lapangan kerja. Untuk itu, Kemenparekraf menargetkan penciptaan 1,1 juta lapangan kerja di tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024.