Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara - gara Kredit Macet di Pinjol, BTN Tolak Pengajuan 30% Nasabah KPR

Gara - gara Kredit Macet di Pinjol, BTN Tolak Pengajuan 30% Nasabah KPR Kredit Foto: Ferrika Lukmana Sari
WE Finance, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan saat ini banyak anak muda yang kesulitan mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) karena memiliki skor kredit macet yang cukup tinggi pada metode pembayaran buy now pay later (BNPL). 

Hal tersebut mempengaruhi penilaian pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Sebab, paylater masuk kedalam SLIK. Alhasil, banyak pihak perbankan yang mengeluhkan hal tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu mengungkapkan bahwa sebanyak 30% nasabah yang mengajukan KPR ditolak pada aplikasi perseroan karena status kredit macetnya yang cukup tinggi.

"Tidak hanya dari anak muda, karena kan yang ngambil pinjol kan tidak cuma anak muda. Yang orang tua pun masih suka," kata Nixon saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/9).

Nixon menjelaskan bahwa penilaian pada SLIK OJK sebagai salah satu indikator untuk bisa mendapatakan persetujuan kredit di bank BTN. Dengan SLIK, pihaknya dapat mengukur karakter nasabah yang ingin mengajukan kredit.

Baca Juga: IFG Life Bayar Klaim Nasabah Eks Jiwasraya Senilai Rp 8,4 Triliun

"Hanya saja memang yang jadi persoalan tuh bukan masalah itu tapi yang jadi persoalan, mungkin nasabahnya juga terkait sosialisasinya (SLIK) tidak baik ya sehingga tidak mengetahui dampak SLIK itu apa," ungkapnya.

Di samping itu, BTN juga tengah mendorong KPR yang menyasar anak muda. Untuk itu, bank memiliki program graduated payment mortgage (GPM), di mana angsurannya mengikuti kenaikan kemampuan bayar dari nasabahnya. Seperti dengan kenaikan gaji nasabah setiap tahunnya.

Nixon berharap program ini menjadi solusi bagi generasi muda yang kemampuan bayarnya kecil untuk dapat memiliki rumah. Karena bila mengharapkan pembelian rumah tabungan, begitu kasnya terkumpul, harga rumahnya sudah naik.

“Nah, ini yang kita dorong ngikutin angsurannya, ngikutin kemampuan si customer. Namanya graduated payment mortgage. Begitu dia ke arah floating nya, itu kita buat naiknya gradual ngikutin pelan-pelan. Sampai tujuh tahun,” pungkasnya.

Baca Juga: IFG Life Hadirkan Asuransi untuk Nasabah KPR Bank BTN

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: