Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Riset Visa: Tingkat Penggunan Uang Tunai di Indonesia Turun hingga 84% di 2023

Riset Visa: Tingkat Penggunan Uang Tunai di Indonesia Turun hingga 84% di 2023 Kredit Foto: Wenti Ayu Apsari
WE Finance, Jakarta -

Consumer Payment Attitudes Study 2022 Visa melalui penelitiannya menemukan bahwa dampak pandemi Covid- 19 telah mengubah kebiasaan masyarakat, termasuk pembayaran menggunakan layanan digital.

Menariknya, pembayaran melalui dompet digital telah mengambil alih pembayaran tunai di Indonesia dengan tingkat penggunaan hingga 93%. Dari sisi usia pengguna, boomers menempati peringkat kedua (95%) setelah Gen Y atau milenial (96%), sedangkan Gen Z menempati posisi ketiga (89%).

Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, alasan mengurangi pembayaran uang tunai termasuk 56% merasa kurang aman karena bisa jatuh atau dicuri.

Kemudian, 53% lebih sering menggunakan pembayaran contactless, seperti dompet digital atau kartu contactless, 48% merasa kurang aman karena bisa menyebarkan infeksi, 47% merasa tidak perlu membawa banyak karena gampang menarik uang, 44% merasa membawa uang tunai merepotkan dan sudah banyak yang menyediakan pembayaran cashless.

"Di Indonesia uang tunai memang masih digunakan secara luas, tetapi tingkat penggunaannya menurun dari 87% di 2021 menjadi 84% di 2022," ujar Riko dalam Contacless Talk dengan tema Siapkah Kita Meninggalkan Uang Cash? Jumat (9/6).

Baca Juga: Simpanan Nasabah Prioritas Bank Muamalat Tembus Rp 45,5 Triliun per Maret 2023

Menurutnya, penggunaan yang paling melesat naik ialah pembayaran dari aplikasi atau in-app payment, dari hanya 45% di 2021 menjadi 80% di 2022 dan disusul QR payment yang naik dari 50% di 2021 menjadi 62% di 2022.

"Untuk pembayaran menggunakan kartu, metode gesek masih yang paling banyak digunakan pada 59%, disusul oleh kartu kredit atau debit online pada 55%," papar Riko.

Riko mengungkapkan, untuk kartu contactless sendiri, penggunaannya meningkat setiap tahun, dari 31% di 2020, 33% di 2021 dan di tahun 2022 berada di 34%.

Oleh karena itu, Visa berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam digitalisasi pembayaran dan keuangan, tidak hanya dengan produk dan solusi tetapi juga melalui best practices sharing.

"Kami berharap kita bisa segera menjadi cashless society sesuai dengan arahan pemerintah Indonesia, dan tidak tertinggal oleh negara-negara lain di dunia,” tutup Riko.

Baca Juga: OJK Susun Kajian Pembangunan Pusat Keuangan di Ibu Kota Nusantara (IKN)

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: