Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Makin Solid, Laba BPD Bali Capai Rp 604 Miliar pada 2022

Kinerja Makin Solid, Laba BPD Bali Capai Rp 604 Miliar pada 2022 Kredit Foto: BPD Bali
WE Finance, Jakarta -

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali berhasil meraih kinerja menggembirakan sepanjang tahun 2022. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba bersih, penyaluran kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK). 

Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengungkapkan, BPD Bali mampu membukukan laba setelah pajak sebesar Rp 604 miliar, atau tumbuh 9,90 % pada 2022. 

"Selain itu, dilihat dari sisi aset, Bank BPD Bali telah menembus angka Rp 32,10 triliun, atau tumbuh 11,24% dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 28,90 triliun," terang Nyoman dalam keterangan resmi dikutip pada Jumat (10/3). 

Ia menjelaskan, pertumbuhan aset yang cukup signifikan itu didorong penyaluran kredit sebesar Rp 20,06 triliun pada Desember 2022, atau tumbuh sebesar 1,35% dari Rp 19,80 triliun pada Desember 2021.

"Sesuai dengan visi bank menjadi bank yang kuat, berdaya saing tinggi, dan terkemuka dalam melayani UMKM serta berkontribusi bagi perekonomian daerah yang berkelanjutan, secara nyata telah diwujudkan melalui peningkatan kredit produktif sehingga mencapai 53,09% dari total portofolio kredit pada Desember 2022," ujarnya. 

Baca Juga: Bank Jatim Fasilitasi Layanan Pembayaran Uang Kuliah di Universitas Trunojoyo

Selain itu, Bank BPD Bali juga terus melakukan perkembangan digital, khususnya dalam menghadapi percepatan teknologi pasca pandemi Covid-19 serta mewujudkan peran Bank yang inovatif dengan mengembangkan uang elektronik server based Balipay, layanan transaksi cardless, QRIS Cross Border.

Kemudian melakukan kerja sama layanan payment gateway, BI - Fast, Online On Boarding, Merchant Aggregator, Transaksi FX Spot, FX Swap dan FX Forward, Transaksi DNDF, Co-branding Jakcard, Penerapan SNAP, kerja sama penyediaanKKPD serta KKPD Bank BPD Bali. 

Menurut dia, upaya tersebut membuahkan pertumbuhan DPK yang cukup signifikan, yaitu naik 13,16% dari Rp 23,38 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 26,45 triliun pada tahun 2022, dengan pencapaian rasio CASA sebesar 61,20%.

"Peningkatan tersebut karena kepercayaan masyarakat Bali yang loyal dengan keamanan penempatan dana di Bank dalam bentuk tabungan," ungkapnya.

Di samping itu, bank juga secara konsisten meningkatkan kemampuan dalam memperoleh dana selain dana pemerintah atau dana non pemerintah swasta swasta terutama dana retail yang memiliki karakteristik dana murah dan berisiko rendah.

Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan, rasio-rasio keuangan juga menunjukkan pencapaian pada tingkat yang baik. Tercatat Rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level 21,58%.

Sementara rasio profitabilitas yaitu ROA dan ROE masing-masing mencapai angka 2,68% dan 18,27%. Bank BPD Bali berhasil menurunkan rasio kredit masalah (NPL) dari 2,42% per Desember 2021 menjadi 2,37% per Desember 2022.

Rasio likuiditas, yaitu LDR mencapai sebesar 75,85% dan rasio efisiensi, yaitu BOPO terjaga pada level 68,87%. Sementara dari sisi kepatuhan, tidak ada pelanggaran BMPK, GWM, dan PDN yang dilakukan oleh bank.

Baca Juga: Animo Nasabah Tinggi, Dana Kelolaan Reksa Dana Bank Muamalat Melesat hingga 20 Kali Lipat

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: