Kredit Foto: Pegadaian
Kinerja PT Pegadaian (Persero) terus meningkat setiap tahun dan diharapkan berlanjut pada tahun 2023. Tercatat pendapatan perusahaan mencapai Rp 11,1 triliun atau meningkat 3,05 persen pada 30 September 2022.
Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan pendapatan tersebut mengalami peningkatan pesat dibandingkan periode sebelumnya
"Laba usaha sebelum pajak naik 15,96 persen secara tahunan atau mencapai Rp 3,1 triliun," ujar Damar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, dikutip Rabu (1/2).
Menurutnya, kinerja per September 2022 tetap tumbuh mulai dari sisi aset, omzet, outstanding loan (OSL) Gross, Nasabah CIF, pendapatan dan laba usaha sebelum pajak.
Adapun aset pegadaian tumbuh 4,74 persen yoy menjadi Rp 69,4 triliun dan omzet naik sebesar 8,42 yoy menjadi Rp 130,6 triliun. Kemudian, OSL Gross tumbuh 5,35 persen yoy atau naik Rp 55,9 triliun, nasabah CIF naik 12,42 persen yoy atau Rp 21,1 triliun.
Baca Juga: Ini Sederet Strategi Pegadaian untuk Kejar Pertumbuhan Bisnis di 2023
"Biaya mengalami penurunan sebesar 1,92 persen yoy menjadi 8 triliun. Non performing loan (NPL) turun Rp 2 triliun atau 19,95 persen yoy dari periode sebelumnya Rp 2,5 triliun," ungkapnya.
Menurut Damar, meskipun di tengah pandemi perseroan tetap tumbuh dari return on assets (ROA), return on euity (ROE), dan debt to euity (DER), Pegadaian juga berhasil menurunkan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 71,86 persen.
"Rasio BOPO Pegadaian turun 4,82 persen yoy dari sebelumnya mencapai 75,50 persen pada September 2021, DER juga turun menjadi 1,53 kali, sementara ROA naik 4,66 persen dan ROE naik menjadi 11,78 persen," pungkasnya.
Baca Juga: Pengguna BNIDirect dan Mobile Banking Naik Signifikan, Transaksi Ikut Tumbuh
Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari
Tag Terkait:
