Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Sederet Strategi Pegadaian untuk Kejar Pertumbuhan Bisnis di 2023

Ini Sederet Strategi Pegadaian untuk Kejar Pertumbuhan Bisnis di 2023 Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
WE Finance, Jakarta -

Berbagai startegi telah dipersiapkan oleh PT Pegadaian (Persero) untuk menopang kinerja perseroan pada tahun ini. Salah satunya dengan fokus pada bisnis inti Pegadaian. 

Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan penguatan bisni inti tersebut meliputi dari sisi produk, fitur, dan proses bisnis perusahaan.

“Tentunya, Pegadaian akan menguatkan bisnis syariah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) syariah," ujar Damar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan Pegadaian pada Senin (30/1).

Menurut Damar, penguatan di bisnis syariah telah dilakukan melalui penyaluran pembiayaan sejak Juli 2022 yang ditargetkan mencapai sekitar Rp 670 miliar dengan rasio pembiayaan masalah (NPL) KUR Syariah yang saat ini masih terjaga di level 0%.

Kemudian, Pegadaian juga akan menerapkan monoline business model seperti peningkatan portofolio dan skala bisnis mikro melalui alignment produk yang bekerja sama dengan grup holding, seperti Bank BRI.

"Dengan adanya BRI, Pegadaian memiliki semangat besar sehingga saat ini bisa menyalurkan gadai dan non gadai," ungkapnya.

Baca Juga: IFG Cetak Laba Rp 3,44 Triliun dan Pendapatan Usaha Rp 10,50 Triliun pada 2022

Terkait non gadai, Damar menjelaskan Pegadaian bersinergi dengan BRI berupa kebijakan tarif hingga aplikasi yang sama untuk perluasan bisnis baru dan mendapatkan market potential baru melalui pengembangan produk baru termasuk bullion bank.

Ke depan, Damar berharap ada sumber pendapatan baru untuk Pegadaian. Dimana, hal tersebut bisa didapat dari pengembangan produk-produk baru dan pertumbuhan inorganic. 

Lebih lanjut, gadai pelat merah ini juga akan melakukan peningkatan penetrasi pasar dengan program kelembagaan dan penyelarasan proses bisnis.

"Kami akan memanfaatkan holding baik itu dari BRI maupun PNM. Apalagi produk emas saat ini masih banyak diminati dan bisa didapatkan produknya dari dua perusahaan tersebut," katanya.

Sebagai informasi, Pegadaian mampu membukukan aset sebesar Rp 69,4 triliun atau naik 4,74% secara yoy pada September 2022 dan omzet yang tumbuh 8% yoy menjadi Rp 130,6 triliun, serta outstanding loan mencapai Rp 55,9 triliun.

Baca Juga: Terus Melandai, Restrukturisasi Kredit Covid-19 Bank Mandiri Kini Tersisa Rp 35,9 Triliun

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: