Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Proyeksi Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh hingga 12% di 2023

BI Proyeksi Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh hingga 12% di 2023 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
WE Finance, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan penyaluran kredit perbankan tumbuh di kisaran 10% - 12% yoy pada tahun 2023. Angka itu lebih tinggi dari target tahun sebelumnya yakni sebesar 9% yoy sampai 11% yoy. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihanyak telah menyiapkan berbagai upaya agar dapat mencapai proyeksi pertumbuhan kredit perbankan tersebut. Di antaranya dengan melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif, inklusif dan berkelanjutan.

"Hal ini untuk mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit atau pembiayaan hijau, dalam rangka mendukung pemulihan perekonomian," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (19/1).

Dengan strategi tersebut serta sinergi kebijakan yang dilakukan otoritas, sektor keuangan, dan dunia usaha, maka pertumbuhan kredit pada 2023 diprakirakan berada pada kisaran 10 - 12% yoy.

Baca Juga: Lagi, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 5,75%

Sejalan dengan itu, BI mencatat penyaluran kredit perbankan tumbuh 11,35% yoy pada Desember 2022. Nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya tumbuh sebesar 5,24% yoy.

Perry mengatakan, peningkatan pertumbuhan kredit terjadi merata pada seluruh sektor ekonomi dan seluruh jenis kredit terutama Kredit Investasi dan kredit modal kerja.

"Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan pada Desember 2022 sebesar 20,1% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar 6,6% yoy," kata Perry

Pada segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran KUR yang tumbuh sebesar 29,66% yoy. Adapun perbaikan intermediasi perbankan didukung sisi penawaran kredit sejalan likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan yang longgar.

"Permintaan kredit juga meningkat sejalan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang membaik yang mendorong kenaikan permintaan pembiayaan," terangnya.

Baca Juga: Gandeng Bank Danamon, Pegadaian Salurkan Pembiayaan Sosial Berkelanjutan Senilai Rp 500 Miliar

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: