Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Konsolidasi Bank Bakal Berlanjut, Mulai dari Merger Hingga Akusisi

Tren Konsolidasi Bank Bakal Berlanjut, Mulai dari Merger Hingga Akusisi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan tren konsolidasi di industri perbankan masih akan terus berlanjut meski puluhan bank kecil sudah memenuhi modal inti Rp 3 triliun pada 2022. Beberapa opsi konsolidasi yang dilakukan seperti merger dan akusisi. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menegaskan, setelah pemenuhan Rp 3 triliun ini, maka proses konsolidasi di industri perbankan tidak akan berhenti. OJK akan terus memantau kondisi pasar dan global untuk merespon bentuk industri perbankan yang dibutuhkan. 

"Kami akan lakukan riset yang terkait dengan tes kebutuhan ekonomi dan mengenai berapa besar jumlah bank yang diharapkan ada di Indonesia untuk bisa bekerja lebih kompetitif dan efisien kedepannya," kata Dian saat Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) November 2022, Selasa (6/12).

Menurutnya, hal ini akan membutuhkan beberapa saat untuk menyimpulkan berapa bank umum dan BPR yang diperlukan untuk mendukung perekonomian nasional yang sangat dinamis dan pertumbuhannya yang terus meningkat.

"Dengan pemenuhan modal inti ini, kami percaya diri bahwa bank ini dalam jangka waktu medium dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dari apa yang terjadi selama ini," ujarnya.

Ia juga optimistis, dengan pemenuhan modal inti ini, kedepannya bank akan memiliki daya tahan yang lebih kuat dari ancaman ekonomi nasional maupun global serta bisa lebih ekspansif.

Di sisi lain, OJK optimistis 37 bank umum dapat memenuhi modal inti Rp 3 triliun hingga akhir 2022. hingga saat ini, hampir semua bank dinilai bisa memenuhi ketentuan tersebut. 

“Sebagian masih ada proses listing atau rights issue di pasar modal. Bila ditambah dengan upaya merger dan sebagainya, tinggal satu dan dua bank saja yang perlu didorong. Saya optimistis semuanya akan dapat diselesaikan," terangnya. 

Salah satu bank yang sedang berupaya memenuhi modal inti Rp 3 triliun yakni PT Bank JTrust Indonesia Tbk (JTrust Bank). Perseroan berkomitmen untuk melakukan pemenuhan modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun sebelum 31 Desember 2022.

Sebelumnya pemegang Saham Pengendali Bank JTrust yaitu J Trust Co., Ltd. yang terdaftar di Tokyo Stock Exchange kembali melakukan setoran modal sebesar Rp 501,86 miliar. Sehingga per Agustus 2022 modal inti JTrust Bank menjadi semakin kuat yaitu Rp 2,66 triliun.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Helmi A. Hidayat mengatakan, perseoran telah menyiapkan berbagai langkah agar dapat memenuhi modal inti minimum. Diantaranya adalah pencarian investor potensial, merger dan akuisisi dengan bank lain, dan penambahan modal dari pemegang saham utama.

"Kami sudah melakukan penjajakan beberapa investor strategis tapi hingga saat ini belum menemukan titik temu dengan pemegang saham pengendali," ujar Helmi dalam Public Expose, Selasa (29/11).

Perseroan memberikan target sampai pertengahan Desember 2022, jika belum menemukan investor potensial maka pemegang saham akan melakukan setoran modal sebesar Rp 350 miliar.

"Setelah itu kami melakukan rights issue. Sehingga untuk memenuhi Rp 3 triliun tidak terkendala lagi," pungkasnya. 

Baca Juga: Ekonomi Membaik, Kualitas Pembiayaan Multifinance Makin Sehat

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: