Komite Nasional Keuangan Syariah (KNEKS) menyiapkan sejumlah program prioritas 2023 untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia.
Direktur Bisnis dan Kewirausahaan KNEKS Putu Rahwidhiyasa mengatakan, salah satu yang menjadi fokus tahun depan yaitu melakukan penguatan dan pengembangan industri perbankan syariah.
"Dalam hal ini melalui kegiatan workshop penguatan bisnis syariah Bank Pembangunan Daerah (BPD), kemudian monitoring proses konversi dan spin off BPD," kata Putu dalam seminar bertajuk “Menuju Pusat Industri Halal Dunia: Prospek dan Tantangan Ekonomi dan Keuangan Syariah” di Jakarta, Kamis (24/11).
Selajutnya, KNEKS meminta industri keuangan syariah melakukan inovasi produk dan layanan keuangan syariah (sukuk daerah). Dengan menerbitkan peraturan pemerintah terkait sukuk daerah. Lalu memberikan dorongan penerbitan sukuk daerah oleh pemerintah provinsi.
Selain itu, KNEKS memiliki program prioritas yaitu kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) syariah.
"Melalui sosialisasi dan advokasi KPBU syariah ke pemerintah daerah, meningkatkan pembiayaan syariah untuk proyek KPBU, monitoring proses KPBU syariah pada KPBU DI Komering, HLD Lombok, dan RSUD Ternate,"
Pihaknya juga akan memperkuat layanan syariah jaminan sosial ketenagakerjaan melalui penimplementasian layanan syariah jamsosnaker secara nasional, dan akan mensosialisasikan layanan syariah jamsosnaker kepada pemberi kerja.
"Program prioritas terkahir, KNEKS akan hadirkan islamic investment bank. Di dalamnya terdapat dorongan regulasi perusahaan efek syariah, dan implementasi model islamic investment bank dalam bentuk perusahaan efek syariah pertama di Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Selain Adira Finance, Bank Asal Thailand Juga Akusisi 75% Saham Home Credit
Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari
Tag Terkait: