BRI Kantongi Fee Based Income Rp 1 Triliun dari Agen BRILink

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berhasil meraih pendapatan non bunga (fee based income) sebesar Rp 1 triliun dari bisnis keagenan atau AgenBRILink hingga kuartal III 2022.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pencapaian tersebut didapatkan dari biaya transaksi nasabah melalui AgenBRILink yang berjumlah 597.177 agen di Indonesia.

“Agen-agen ini telah melayani transaksi finansial sebanyak 799 juta transaksi, dengan volume transaksi mencapai Rp 963 triliun dalam 9 bulan," kata Sunarso dalam paparan kinerja kuartal III 2022, Rabu (16/11).

Selain memberikan fee based income, AgenBRILink juga memberikan economic sharing fee yang diterima oleh para agen, yang diproyeksikan dapat mencapai Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun.

Nantinya AgenBRILink akan diperluas dan diintegrasikan ekosistem ultra mikro. Langkah ini sejalan dengan strategi hybrid bank dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

Tepat satu tahun keberadaaan Holding Ultra Mikro (UMi) telah memberikan dampak positif terhadap grass root economy, utamanya pelaku usaha Ultra Mikro. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan Holding UMi mengintegrasikan 28,1 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp 196,6 triliun.

"Adapun penabung baru UMi pun telah mencapai 6,9 juta atau melebihi target awal yang sebanyak 3,3 juta," terang Sunarso. 

Sementara untuk co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) yang memungkinkan nasabah bisa mendapatkan layanan keuangan dari tiga entitas dalam satu tempat. Gerai Senyum telah mencapai 1.003 lokasi atau sudah lebih besar dari target awal sebanyak 978 lokasi gerai. 

Tidak hanya itu, Nasabah PNM Mekaar yang kini tergabung sebagai AgenBRILink sudah mencapai 47,2 ribu.
Dengan realisasi itu, pihaknya optimistis menatap akhir tahun 2022 serta menyambut tahun depan.

"BRI akan terus melakukan transformasi yang berkelanjutan untuk mempertahankan kinerja yang prominen, dan dapat terus tumbuh sehat dan semakin tangguh," pungkasnya.

Baca Juga: BRI Bidik Pertumbuhan Kredit 9% -11% pada 2023