Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hingga September 2022, LPS Jamin 494,39 Juta Rekening Nasabah Perbankan

Hingga September 2022, LPS Jamin 494,39 Juta Rekening Nasabah Perbankan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menjamin 494,39 juta rekening nasabah atau 99,93i total 494,39 juta rekening hingga kuartal III 2022.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan telah menetapkan kenaikan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) bagi simpanan dalam Rupiah di bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) masing-masing sebesar 25 bps menjadi 3,75 persen dan 6,25 persen.

"Untuk simpanan dalam valuta asing (valas) di bank umum naik sebesar 50 bps menjadi 0,75%," kata Purbaya dalam keterangan resmi Kemenkeu, dikutip Sabtu (5/11).

Dalam memutuskan kenaikan TBP tersebut, Purbaya bilang, LPS memperhatikan beberapa faktor, antara lain kebutuhan untuk memberi ruang perbankan dalam merespons kebijakan suku bunga bank sentral dengan menjaga kecukupan cakupan penjaminan dan tetap suportif bagi fungsi intermediasi perbankan.

Seperti transmisi kenaikan suku bunga acuan terhadap suku bunga simpanan di tengah likuiditas perbankan yang masih longgar, penguatan sinergi kebijakan dengan otoritas lain dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi, dan cakupan penjaminan masih cukup stabil. 

Purbaya mengatakan, LPS akan terus melakukan asesmen dan evaluasi terhadap perkembangan kondisi perekonomian dan perbankan yang signifikan serta berpotensi mempengaruhi penetapan TBP.

LPS dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga akan terus meningkatkan koordinasi baik dalam pemantauan dan asesmen bersama, terkait dinamika yang sedang terjadi serta potensi risikonya ke depan.

Dalam hal ini, dengan mempersiapkan respon kebijakan terkoordinasi untuk memitigasi dampak terhadap kondisi perekonomian dan SSK domestik yang memburuk. Kemudian memperkuat sinergi dengan lembaga anggota KSSK untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.

"Dengan mendorong kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan," pungkasnya.

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: