Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita 2 Perempuan Kupang Jadi Agen BRILink dan Nasabah KUR BRI

Cerita 2 Perempuan Kupang Jadi Agen BRILink dan Nasabah KUR BRI Kredit Foto: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
WE Finance, Jakarta -

Melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat yang terstruktur dan sistematis, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus berupaya memberdayakan UMKM dengan mengembangkan potensi ekonomi lokal.

Salah satunya dengan memberdayakan masyarakat Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu  dilakukan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek people, profit dan planet.

Pemberdayaan ini salah satunya dari kehadiran Elia, mitra AgenBRILink di Kupang. Sejak bergabung 4 tahun lalu, ia menyebut kini masyarakat sekitar tidak perlu lagi menempuh perjalanan selama 30 menit ke branch unit terdekat. 

Beragam layanan perbankan di AgenBRILink, kata Elia, bisa dipenuhi kapan saja hanya dengan mendatangi warung kelontong miliknya.

Elia pun menambah layanan dengan menjadi agen Mitra UMi sehingga dapat membantu masyarakat yang ingin mendapatkan pinjaman modal usaha seperti berdagang dan pertanian. 

Menjadi AgenBRILink selain dari sisi sosial dapat membantu masyarakat sekitar, Elia pun merasa dapat meningkatkan pendapatan. Agen BRILink Elia melayani nasabah yang datang dari 3-4 kecamatan lain.

“BRI membantu masyarakat Rote mendapatkan layanan perbankan melalui Agen BRILink, juga membantu usaha saya semakin maju,” kata Elia dalam keterangan resmi BRI dikutip pada Senin (31/10). 

Untuk program binaan kelompok usaha, BRI pun melambungkan Klaster Tenun Ikat Janur Kuning di Pulau Rote. Tenun Ikat adalah warisan budaya masyarakat di sana. Klaster usaha tersebut didirikan secara resmi pada 2002 dan beranggotakan 5 orang. 

Seiring waktu berjalan bertambah pula jumlah anggotanya yang saat ini menjadi 35 orang. Kelompok usaha itu dipimpin Monica sebagai ketua klaster yang juga merupakan nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dengan plafon Rp 25 juta. 

Klaster usaha ini membuat kain tenun ikat tradisional dengan menggunakan alat sederhana, namun menghasilkan produk yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan anggota kelompok usaha.

Hasil produksi kelompok usaha ini dipasarkan tidak hanya di Pulau Rote tapi juga melalui sosial media. Sehingga pelanggan dari luar daerah seperti Jakarta, dapat membeli produknya. 

Adapun tantangan yang dihadapi oleh para pengusaha adalah harga bahan baku yang semakin mahal dan adanya keterbatasan modal. 

Dengan semakin pulihnya sektor pariwisata pasca pandemi, serta adanya pinjaman KUR dan Kupedes BRI, para anggota kelompok usaha kini mampu untuk mengembangkan usahanya.

“BRI tidak hanya memberikan saya kepercayaan berupa pinjaman modal, namun juga pelatihan yang bisa membantu ibu-ibu disini menambah penghasilan keluarga dan memperluas pemasaran tenun ikat motif Pulau Rote,” tutur Monica.

Dengan letak geografis Pulau Rote sebagai Kawasan Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), masih sangat jarang perbankan yang masuk ke Rote, sehingga peran BRI di kawasan ini menjadi sangat penting. 

Selain dalam memberikan layanan keuangan perbankan juga untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di Pulau Rote.

Baca Juga: BRImo Hadirkan Fitur e-SBN Untuk Permudah Investasi Nasabah

Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: