Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembiayaan KPR BCA Syariah Capai Rp 244 Miliar Per September 2022

Pembiayaan KPR BCA Syariah Capai Rp 244 Miliar Per September 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi andalan bisnis kredit konsumer PT Bank BCA Syariah. Bahkan porsi KPR masih mendominasi dibandingkan segmen kredit konsumer lainnya.

Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, hingga kuartal III 2022, pembiayaan KPR iB perusahaan mencapai Rp 244 miliar dari total pembiayaan mencapai Rp 353 miliar.

“KPR BCA Syariah makin diminati dengan penawaran margin yang bersaing," kata Pranata saat media workshop, Kamis (27/10).

BCA Syariah juga menawarkan kepastian angsuran dengan margin mulai 6,75% untuk jangka waktu pembiayaan tetap hingga 10 tahun.

Untuk memperkenalkan kepada masyarakat, Pranata bilang, perusahaan melakukan sinergi pemasaran di berbagai acara yang diselenggarakan oleh BCA. Selain itu, perusahaan juga meningkatkan kerja sama strategis dengan pengembang - pengembang ternama. 

Sementara untuk alternatif investasi, BCA Syariah juga menghadirkan pembiayaan murabahah emas. Menurut Pranata, tren nilai emas terus meningkat dalam jangka panjang disertai dengan kecepatan proses serta kepastian angsuran yang ditawarkan.

Hal tersebut menjadi alasan mengapa pembiayaan emas kian diminati oleh nasabah. Sebagai gambaran, untuk memiliki emas 10 gram dengan jangka waktu 5 tahun, nasabah cukup mengangsur sekitar Rp 160 ribu. .

Sejalan dengan itu, BCA Syariah menargetkan portofolio pembiayaan konsumer bisa mencapai 5 persen dari total pembiayaan pada tahun ini. 

Pranata bilang, pihaknya akan mengandalkan pembiayaan emas dan pembiayaan KPR untuk bisa mencapai target tersebut.

“Tahun lalu porsi konsumer masih di kisaran 2 persen. Saat ini sudah berada di angka 4 persen dan kita targetkan di akhir tahun bisa mencapai 5 persen," ujarnya.

Perusahaan juga akan memperkuat mobile banking dan internet banking untuk menggenjot pembiayaan konsumer tahun ini. Kemudian memaksimalkan sinergi dengan induk perusahaan melalui layanan syariah bank umum (LSBU) yang ada di sejumlah cabang BCA.

"Ke depan, kami akan terus memperluas layanan LSBU untuk memenuhi kebutuhan nasabah seperti Tarik tunai dan pengajuan pembiayaan konsumer," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena 100 LSBU yang telah dimiliki perusahaan, namun fiturnya masih terbatas. Terutama pada Layanan Penerimaan Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (LPS BPIH).

Pranata bilang, saat ini BCA Syariah sedang melakukan pilot project untuk layanan setor tarik nasabah. Nantinya, jika ada nasabah BCA atau nasabah baru yang ingin transaksi secara syariah bisa memanfaatkan cabang BCA. 

Selain itu, tersedia fitur lainnya layanan pada pembiayaan emas dan juga pengajuan pembiayaan konsumer.

"Meningkatkan pembiayaan konsumer salah satu fokus kami ke depan. Karena permintaan untuk syariah itu masih tinggi. Kami melihat potensi itu," kata Pranata.

Hingga kuartal III 2022, anak usaha dari BCA ini berhasil membukukan laba sebesar Rp 97 miliar atau naik 49,7 persen yoy. Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 7,4 triliun atau naik 26,3 persen yoy. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 21 persen yoy dan aset tumbuh 16 persen yoy.

Baca Juga: Genjot Kredit Konsumer, BCA Syariah Andalkan Pembiayaan Emas dan KPR

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: