Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Jago Jaring 4,2 Juta Nasabah Lewat Kolaborasi

Bank Jago Jaring 4,2 Juta Nasabah Lewat Kolaborasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Jumlah nasabah PT Bank Jago Tbk (ARTO) terus mengalami peningkatan sejalan dengan gencarnya perseroan melakukan kolaborasi dengan banyak mitra strategis. 

Hingga September 2022, bank digital ini memiliki 4,2 juta nasabah pendanaan (funding). Jumlah tersebut meningkat 3 kali lipat dalam sembilan bulan dibandingkan akhir 2021 yang tercatat 1,4 juta nasabah.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, sejumlah kolaborasi baru yang terjadi pada tahun ini mendorong pertambahan jumlah nasabah funding Bank Jago. Pihaknya percaya, kolaborasi adalah cara yang efektif untuk memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah serta bertumbuh lebih cepat dan efisien.

"Kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada maupun yang baru,” kata Kharim dalam keterangan resmi, Jumat (21/10).

Sepanjang tahun ini, Bank Jago telah melakukan sejumlah kolaborasi baru. Terakhir, Bank Jago meningkatkan kolaborasi dengan Grup GoTo dengan memberikan pendanaan pada produk GoPayLater Cicil. Ini merupakan produk pinjaman digital terbaru dari Tokopedia.

Selain itu, perusahaan juga memperdalam kolaborasi bersama GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanannya ke dalam aplikasi GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood.

"Kedua kolaborasi ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan Gojek dan GoTo Financial yang dimulai sejak 2021 lalu," kata Kharim.

Peningkatan jumlah nasabah mendorong penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) terutama pada produk tabungan dan giro (CASA) yang tumbuh semakin kuat.

Hingga September 2022, CASA meningkat 422% yoy menjadi Rp 5,14 triliun, sedangkan deposito tumbuh 38% menjadi Rp2,14 triliun. Hal ini membuat struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK mencapai 71%.

Secara keseluruhan DPK yang dihimpun hingga kuartal III-2022 mencapai Rp7,28 triliun, tumbuh 186% secara yoy. Sementara rasio likuiditas atau loan to deposits ratio (LDR) Bank Jago tercatat pada 112%. 

Sedangkan pendapatan bunga bersih (NIM) tercatat berada pada 10,5 rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 97%. Lalu aset mencapai Rp 15,82 triliun, atau tumbuh 44,1% yoy. 

"Rasio ini cukup kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan," terangnya. 

Baca Juga: Nasabah Terus Meningkat, DPK Bank Jago Tembus Rp 7,28 Triliun

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: