Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Tantangan Ekonomi, BRI Paparkan Strategi dan Program Unggulan

Hadapi Tantangan Ekonomi, BRI Paparkan Strategi dan Program Unggulan Kredit Foto: Dok. BRI.
WE Finance, Jakarta -

Industri perbankan saat ini dihadapi berbagai tantangan seperti kenaikan inflasi dan suku bunga yang berpotensi terjadinya perlambatan ekonomi nasional. Hal ini tentunya akan berdampak pada industri perbankan. 

Mengantisipasi hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah menyipkan startegi khusus untuk menghadapi tantangan tersebut. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, perusahaan akan selektif menyalurkan kredit.

"Kami akan fokus pada pinjaman UMKM di sektor tertentu, khususnya kredit mikro melalui strategi business follow stimulus. Dengan mengoptimalkan kredit ultra mikro sebagai mesin pertumbuhan baru," kata Sunarso dalam webinar bertema Kiprah LPS dalam Stabilisasi dan Penguatan Sektor Keuangan, Kamis (6/10).

Untuk itu, ia menilai stimulus dari pemerintah masih diperlukan. Terlebih, penerapan business follow stimulus ini tidak mudah karena baru efektif jika memenuhi empat hal yaitu adanya APBN, data yang akurat, sistem yang andal, komunikasi jelas terkait program stimulus tersebut. 

"Dari empat itu BRI menyediakan tiga hal yaitu data, sistem yang andal dan komunikator melalui mantri BRI," kata Sunarso 

Kemudian mempertahankan kualitas. BRI akan selektif dalam menentukan kelayakan nasabah yang menghadapi restrukturisasi kredit. Dalam hal ini, perseroan menerapkan soft landing strategy sebagai bantalan pencadangan yang cukup. 

Selanjutnya, focus on highh yield load. BRI akan fokus untuk bertumbuh pada pinjaman yang menghasilkan imbal hasil (yield) tinggi pada segmen mikro dan pinjaman konsumer. 

Terakhir, efisiensi liabilitas melalui pertumbuhan dana murah (CASA). BRI terus meningkatkan CASA melalui transaksi wholesale, penetrasi digital saving BRI, dan hyperlocal ecosystem pada segmen mikro.

"Apabila kinerja BRI yang labanya terbesar, sebenarnya itu keberhasilan transformasi yang tujuannya memurahkan biaya dana, memurahkan biaya operasional dan memurahkan biaya kredit. Dari 3 yang berhasil yaitu memurahkan biaya dana, karena kami fokus pada dana retail," katanya. 

Sementara untuk biaya overhead, BRI akan terus tekan melalui strategi digitalisasi. Namun untuk biaya kredit masih berupaya ditekan karena imbas dari pandemi Covid-19. 

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: