Menu
Perbankan
    Finansial
      Asuransi
        Multifinance
          Fintech
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Penuhi Modal Inti, Bank Raya Siap Rights Issue 3,5 Miliar Saham

                  Penuhi Modal Inti, Bank Raya Siap Rights Issue 3,5 Miliar Saham Kredit Foto: Bank Raya
                  WE Finance, Jakarta -

                  PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) akan menerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak 3,5 miliar dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham.

                  Direktur Utama Bank Raya Indonesia Kaspar Situmorang mengatakan, rencana rigths issue tersebut untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senilai Rp 3 triliun. Tercatat modal inti Bank Raya baru mencapai Rp 2,16 triliun pada Maret 2022. 

                  Namun Kaspar belum mau mengungkapkan siapa pembeli siaga (stand by buyer) yang siap menyerap saham rights issue tersebut. "Untuk standby buyer belum bisa kami kami publikasikan. Mudah - mudahan funding-nya bisa masuk," kata Kaspar saat Public Expose 2022 Live pada Rabu (14/9).

                  Baca Juga: Tangkis Serangan Siber, Bank BRI Perkuat Edukasi dan Perlindungan Data Nasabah

                  Selain memenuhi modal inti, dana rights issue juga akan digunakan untuk penyaluran kredit secara digital. Hingga Maret 2022, Bank Raya telah menyalurkan kredit senilai Rp 9,52 triliun. Nilai itu turun 48,48% yoy dari Maret 2021 sebesar Rp 18,48 triliun. 

                  Bank Raya mencatatkan laba tahun berjalan pada kuartal I 2022 sebesar Rp 47,71 miliar atau meningkat 167,13% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 17,86 miliar. 

                  Beberapa indikator lainnya yang mengalami peningkatan secara pesat adalah perbaikan margin bunga bersih (NIM) menjadi sebesar 4,81i periode sebelumnya 3,39 pendapatan operasional lainnya yang meningkat sebesar 558,02% yoy. 

                  "Pembukuan laba tersebut, didorong oleh kenaikan pendapatan operasional lainnya yang diperoleh dari penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapus buku atau recovery write off mencapai Rp 22,51 miliar atau meningkat 633,33% yoy.

                  Ia mengatakan kinerja ini dapat dicapai dengan terus memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan kegiatan usaha. Secara khusus, perusahaan akan menjalankan kegiatan operasional lebih efisien untuk memperbaiki kinerja. 

                  "Kami juga akan mengembangkan inovasi produk yang mendorong kepuasan pelanggan dan kami akan terus tingkatkan secara konsisten," tutupnya. 

                  Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
                  Editor: Ferrika Lukmana Sari

                  Tag Terkait:

                  Bagikan Artikel: