Menu
Perbankan
    Finansial
      Asuransi
        Multifinance
          Fintech
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Bidik Pendapatan Premi Rp 1 Triliun, Ini Strategi Yang Dipersiapkan IFG Life

                  Bidik Pendapatan Premi Rp 1 Triliun, Ini Strategi Yang Dipersiapkan IFG Life Kredit Foto: IFG Life
                  WE Finance, Jakarta -

                  PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 1 triliun pada akhir tahun. Adapun peroleh premi pada kuartal III 2O22 sudah mencapai Rp 400,70 miliar.

                  Head of Marketing IFG Life Bayu Fariesta Sakti mengatakan, proyeksi pertumbuhan premi tahun ini mencapai 359% dibandingkan tahun sebelumnya. "Faktor pendorong pertumbuhan premi pada tahun 2022 yaitu didominasi pada sektor bisnis korporasi," kata Bayu kepada WE Finance, Jumat (11/11).

                  Di sisa tahun ini, perusahaan berencana akan luncurkan produk-produk proteksi lain untuk bisa mencapai target pendapatan premi. 

                  Seperti halnya pada Oktober lalu, IFG Life sudah lebih dulu meluncurkan produk proteksi dengan nama LifeSAVER yang ditujukan bagi para pegiat olahraga dan wisatawan, produk yang akan selalu melindungi di setiap aktifitas. Produk tersebut juga bisa didapatkan melalui aplikasi Life by IFG yang sudah diluncurkan Agustus pada lalu. 

                  Meskipun saat ini masih terbatas untuk bisa mendapatkan produk tersebut, namun bagi masyarakat yang ingin tahu produk tersebut bisa langsung mengunduh aplikasi ataupun dapat mengunjungi website IFG Life untuk lebih lengkapnya.

                  "Produk lainnya yang akan diluncurkan IFG Life juga pasti akan terus konsisten dengan komitmen yang berbasis proteksi," kata Bayu.

                  Meski demikian, Bayu melihat adanya tantangan yang dihadapi perusahaan ke depannya. Menurutnya, adanya potensi resesi yang tentunya berdampak pada keinginan masyarakat untuk membeli produk asuransi.

                  Selain itu, rendahnya tingkat literasi dan inklusi masyarakat Indonesia akan asuransi membuat IFG Life harus agile dalam memasarkan produknya. Perusahaan percaya bahwa dengan menawarkan produk sesuai dengan kebutuhan, penetrasi asuransi akan lebih mudah.

                  Menurutya, kepercayaan masyarakat akan industri asuransi yang tengah mengalami krisis juga menjadikan bisnis IFG Life lebih menantang. "IFG Life akan selalu mengedepankan transparansi dan tata kelola yang berlandaskan tata kelola (GCG) dalam mengemban amanah para pemegang polis," pungkasnya.

                  Baca Juga: OJK Akan Tetapkan Batas Maksimal Suku Bunga di Industri Fintech

                  Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
                  Editor: Ferrika Lukmana Sari

                  Tag Terkait:

                  Bagikan Artikel: