Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Syariah Indonesia Siap Rights Issue Rp 5 Triliun Pada Kuartal IV 2022

Bank Syariah Indonesia Siap Rights Issue Rp 5 Triliun Pada Kuartal IV 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) akan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (rights issue) senilai Rp 5 triliun pada kuartal IV 2022. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk ekspansi dan meningkatkan permodalan perseroan. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, rencana rights issue tersebut akan meningkatkan rasio permodalan (CAR) perseroan. Dengan CAR yang kuat, bank bisa membidik pertumbuhan pembiayan double digit pada tahun depan. 

"CAR kami memang di bawah industri, maka kami pada kuartal IV akan melakukan rights issue untuk menaikkan modal. CAR BSI sekitar 17%, CAR lebih tinggi maka akan lebih bagus," kata Hery dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Selasa (20/9).

Ia menyebut saat merger tiga bank BUMN Syariah pada 2021 lalu, BSI belum mendapat injeksi modal tambahan. BSI merupakan bank hasil merger antara BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah. 

Untuk itu, perseroan melakukan penambahan modal lewat rights issue. Dari situ, pemegang saham BSI mempunyai hak menyerap saham rights issue tersebut. Tercatat pemegang saham pengendali (PSP) BSI yaitu Bank Mandiri 50,83%, BNI 24,85 BRI 17,25%. 

"Bagi pemegang saham seperti Bank Mandiri, BNI dan BRI punya hak membeli saham dulu. Kalau beliau nanti (bank) yang di sana tidak membeli, maka ditawarkan ke publik," jelasnya. 

Rencananya, BSI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2022 mendatang untuk meminta persetujuan rencana rights issue tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Finance dan Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho bilang, peningkatan CAR menjadi fokus perusahaan ke depan. Hal ini seiring dengan bertumbuhnya pembiayaan BSI. 

"Tentunya, kebutuhan permodalan dibutuhkan untuk menjamin dan memastikan BSI bisa terus tumbuh untuk menyalurkan pembiayaan dengan modal yang memadai," jelasnya. 

Hingga Juni 2022, rasio CAR BSI berada di level 17,31%. Hery mengatakan, perseroan berencana meningkatkan level CAR menjadi 22% melalui aksi korporasi lanjutan setelah right issue. 

Di tengah rencana tersebut, BSI berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 2,13 triliun pada kuartal II 2022. Nilai itu meningkat 41,31% secara tahunan (yoy). 

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 13,07% yoy menjadi Rp 244,66 triliun pada kuartal II 2022. Porsi DPK masih didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito. 

Kinerja positif juga didukung dengan pembiayaan yang tumbuh dengan sehat. Pembiayaan BSI mencapai Rp 191,29 triliun, atau tumbuh 18,55% yoy. Raihan itu didukung dengan NPF Gross 2,78 NPF Nett 0,74%. 

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Salurkan Kredit Rp 12,6 Triliun Untuk Sektor Pertanian dan Perkebunan

Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: