Kredit Foto: BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus menyasar segmen ultra mikro (UMi) sebagai sumber pertumbuhan baru bagi BRI Group. Salah satunya melalui Holding UMi yang melibatkan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Untuk itu, Holding Umi akan terus membuka akses layanan keuangan yang lebih luas kepada masyarakat. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, terdapat 45 juta potensi nasabah ultra mikro yang dapat diberdayakan.
"Sekitar 15 juta di antaranya sudah dapat mengakses lembaga pembiayaan formal," kata Supari dalam keterangan resmi, Senin (19/9).
Meski demikian, masih ada sekitar 12 juta pelaku usaha UMi yang mengakses pembiayaan informal termasuk rentenir, dan sekitar 18 juta pelaku usaha UMi lainnya belum tersentuh lembaga pembiayaan formal maupun informal.
Supari menyebut Holding UMi telah memiliki lebih dari 16.900 unit gerai layanan fisik di seluruh Indonesia. Kemudian ada 1.002 Co-Location Gerai Senyum dan lebih dari 70.000 tenaga pemasar yang dilengkapi dengan platform Senyum Mobile dan siap melayani pelaku usaha UMi.
Dalam prosesnya, BRI menyinergikan kinerja ketiga entitas dengan 3 tahapan. Tahap pertama proses emporwering people. Hal ini dilakukan PNM dengan menyentuh kelompok usaha kaum perempuan lewat edukasi dan pendampingan.
Tahapan kedua adalah fase integrasi, yakni melalui perkembangan usaha, kebutuhan modal dapat dilayani oleh BRI dan Pegadaian. Pelaku usaha UMi dalam tahap ini memiliki pilihan dalam memperoleh pinjaman.
Ketiga adalah upgrade, yakni proses agar skala usaha dapat terus naik. Misalnya UMi menjadi segmen mikro, atau mikro ke kecil dan usaha kecil menjadi menengah.
“Dengan demikian, Holding UMi dapat terus mendorong pelaku usaha meningkatkan skala bisnisnya agar dapat lebih besar dan semakin tangguh”, pungkas Supari.
Baca Juga: Melalui Holding Ultra Mikro, Erick Thohir Pastikan UMKM dapat Pembiayaan dan Pendampingan
Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari
