Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melalui Holding Ultra Mikro, Erick Thohir Pastikan UMKM dapat Pembiayaan dan Pendampingan

Melalui Holding Ultra Mikro, Erick Thohir Pastikan UMKM dapat Pembiayaan dan Pendampingan Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
WE Finance, Jakarta -

Setelah satu tahun berjalan, Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Pegadaian dan PT Permodalan Madani (PNM) ini berhasil menorehkan kinerja positif. 

Ketiga entitas ini, berhasil mendorong ekonomi Indonesia dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mempercepat inklusi keuangan. Hingga Agustus 2022, jumlah nasabah yang terintegrasi dengan holding mencapai 23,5 juta dengan total outstanding pembiayaan Rp 183,9 triliun. 

Pencapaian ini selaras dengan salah satu agenda prioritas dalam Presidensi G20 di Indonesia, yakni inklusi keuangan utama terkait teknologi digital dan akses pembiayaan bagi UMKM.

Pada 2021, sebanyak 1,8 juta nasabah KUR Mikro naik kelas ke komersial. Sementara tahun ini diprediksi nasabah yang akan naik kelas meningkat menjadi 2,2 juta nasabah. 

Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum. 

Penabung baru UMi mencapai 6,85 juta, adapun target awal sebanyak 3,3 juta. Nasabah PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121 dan jumlah nasabah Tabungan Emas Pegadaian mencapai 23 ribu.

Menteri BUMN Erick Thohir menilai, Holding UMi telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Terlebih, holding ini mengadopsi dua konsep pemberdayaan ekonomi kerakyatan. 

“Pertama bagaimana BUMN memastikan usaha pelaku UMKM dan UMi mendapatkan pembiayaan yang sesuai dilengkapi dengan pendampingan yang tidak kalah penting. Kedua, menjaga rantai pasok," kata Erick, dalam keterangan pers, Kamis (15/9). 

Misalnya, BRI akan memastikan UMKM naik kelas dari sebelumnya ultra mikro melalui sinergi dengan PNM dan Pegadaian. Melalui PNM, pinjaman yang diberikan sekitar Rp 1 juta–Rp4 juta, lalu naik ke Pegadaian menjadi Rp20 juta – Rp50 juta dan seterusnya. 

“Ini sangat positif, bagaimana mereka punya kesempatan buat naik kelas tetapi tidak hanya dengan membiayai, tapi juga dengan pendampingan-pendampingan. Ini yang penting,” ujar Erick Thohir.

Holding yang lahir September 2021 ini juga dinilai membuktikan kehadiran negara secara langsung untuk mengangkat ekonomi kerakyatan. Sebab, perusahaan besar bersinergi dengan pelaku usaha kecil. 

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, tujuan holding yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN mulai menunjukkan hasil yang positif.

"Bagaimana ke depan indikator kinerja (KPI) yang telah ditetapkan dapat dikerjakan bersama-sama untuk dapat melayani 55 juta nasabah Ultra Mikro di Indonesia," terangnya. 

Baca Juga: BRI Optimistis Cetak Laba Rp 40 Triliun Pada Tahun Ini

Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: